biem.co — Proyek Palapa Ring Tengah yang telah tuntas 100 persen pada 21 Desember 2018 lalu, akan diuji coba oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Jumat (18/01).
Untuk diketahui, jaringan kabel serat optik sepanjang 2.995 kilometer ini melintasi 17 kabupaten dan kota. Selain 17 kabupaten dan kota layanan, jaringan Palapa Ring Tengah melalui 10 kabupaten dan kota interkoneksi yaitu Kota Manado, Luwuk (Kab. Banggai), Tentena (Kab. Poso), Kota Baubau, Kota Kendari, Tobelo (Kab. Halmahera Utara), Sanana (Kab. Kepulauan Sula), Kota Ternate, Kota Sofifi dan Kab. Kutai Barat.
“Jaringan Palapa Ring Tengah yang melintasi Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara itu terdiri atas kabel darat sepanjang 1.326,22 km kabel darat dan 1.787,06 km kabel laut,” kata Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu, dalam keterangan resmi yang dipublikasikan Kominfo, Kamis (17/01).
Disampaikan Nando, sapaan akrabnya, Palapa Ring merupakan bangunan tol informasi dalam bentuk serat optik yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia. Sebagai infrastruktur tulang punggung jaringan telekomunikasi broadband (pita lebar), Palapa Ring terdiri dari tiga paket, yaitu Palapa Ring Paket Barat, Palapa Ring Paket Tengah, dan Palapa Ring Paket Timur.
Selain menghubungkan seluruh Indonesia dalam jaringan telekomunikasi, pembangunan Palapa Ring ditujukan untuk mengikis “gap” layanan telekomunikasi antara di Pulau Jawa dengan daerah lain di Indonesia,” ungkapnya.
Hingga saat ini, sudah dua paket Palapa Ring yang rampung yaitu Palapa Ring Barat yang sudah selesai pada Maret 2018, dan Palapa Ring Tengah pada Desember 2018. Sedangkan untuk Palapa Ring Timur hingga saat ini sudah selesai 89,57%.
“Proyek yang bernilai Rp1,38 triliun itu memungkinkan akses kecepatan internet 4G sampai dengan 30 Mbps. Pembangunan Palapa Ring dilakukan dengan skema kerja sama Pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP),” tutur Nando.
Sementara itu, pembiayaan yang diterapkan dengan skema yang diterapkan Palapa Ring Tengah ini memungkinkan Pemerintah memulai pembayaran penggantian modal yang ditanamkan investor setelah proyek beroperasi.
“Dimana Pemerintah menggunakan dana Universal Service Obligation (USO) untuk operasional Palapa Ring. Dana USO merupakan dana kontribusi perusahaan telekomunikasi dengan bobot 1,25% setiap kuartalnya,” tutupnya. (hh)