JAKARTA, biem.co – Menteri Pendidikan Malaysia mengaku kagum dengan pendekatan yang dilakukan Indonesia dalam meletakkan kebudayaan dan pendidikan di bawah satu kementerian. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan Malaysia Maszlee bin Malik saat melakukan kunjungan ke Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, baru-baru ini.
Menurut Menteri Pendidikan Malaysia, pendidikan dan kebudayaan memang berkaitan dengan nilai.
“Pembangunan pendidikan yang terpisah dengan nilai hanya akan melahirkan robot-robot yang bernyawa. Robot-robot yang bernyawa ini yang akan membawa kepada konflik, korban nyawa, kerakusan, ketamakan. Untuk itu, pendidikan harus disertakan dengan nilai. Dan budaya itu sendiri adalah salah satu dari pada wahana untuk menyampaikan nilai,” tutur Maszlee, dalam keterangan resmi yang dipublikasikan Kemendikbud.
Di samping itu, ia pun berkisah bagaimana pendidikan di era Malaysia baru pasca pertukaran Pemerintah menitikberatkan pada isu nilai.
“Bapak Perdana Menteri Malaysia buat kali kedua, telah berbicara dua jam lebih dengan Bapak Presiden RI dengan berbagai pembicaraan yang mereka bicarakan, tetapi terdapat satu pembicaraan yang paling penting ialah berbicara tentang nilai,” ujarnya.
Dikatakan Maszleey, Malaysia sendiri saat ini berupaya mewujudkan sebagai bangsa yang membaca.
“Bukan membaca karena ada ujian, bukan membacanya karena mau mengajar, di sekolah atau pun di kuliah, tetapi mereka membaca karena menjadi gaya hidup, cara hidup, way of life. Target kita pada tahun 2030, masyarakat Malaysia akan menjadi masyarakat membaca nomor satu di dunia, dan ini penting,” tuturnya.
Sementara itu, dalam kunjungan tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Malaysia yang mengizinkan pendirian Community Learning Center (CLC) di Malaysia dalam rangka menyediakan akses pendidikan bagi anak-anak Indonesia di Malaysia.
Untuk diketahui, sampai saat ini terdapat 306 CLC dengan jumlah siswa sebanyak 16.130 orang untuk jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah pertama.
Pemerintah Indonesia mengharapkan dukungan Pemerintah Malaysia agar mengizinkan pendirian CLC untuk jenjang Pendidikan Menengah Atas.
Terkait permintaan tersebut, Pemerintah Malaysia memberi tanggapan yang positif dan akan berkoordinasi secara internal dengan pihak-pihak terkait. (hh)