KOTA SERANG, biem.co – Aktivitas galian C di kawasan Yayasan Muhammad Al Amin Abdul Gofur yang terletak di Desa Pancur, Kecamatan Taktakan Kota Serang terlihat masih beroperasi.
Hasil pantauan awak media, nampak adanya alat berat (beko) yang kembali naik ke atas bukit untuk melakukan aktifitas penggalian. Pada kesempatan sebelumnya, beko sempat diturukan dari atas bukit yang merupakan hasil protes masyarakat.
Masyarakat Desa Pancur sempat mendatangi kantor Kelurahan Pancur pada Jumat (11/01) lalu, untuk mengikuti agenda musyawarah terkait Galian C.
Hasil musyawarah tersebut memutuskan bahwa Galian C untuk sementara ditutup karena dianggap ilegal dan melanggar hukum.
Menurut Lurah Desa Pancur Mahdi pada saat musyawarah mengatakan izin yang diberikan oleh pihaknya adalah berupa pendirian pondok pesantren bukan penambangan Galian C.
Sementara itu, Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang, Dedi Supriyadi juga mengakui, bahwa pihak pengelola belum melengkapi surat izin terkait Galian C.
Dengan alasan tersebut, pihaknya meminta aktifitas Galian C dihentikan sementara untuk melengkapi adminitrasinya.
“Imbauan kami tadi itu sudah jelas, kalau memang tidak mau ada gejolak di masyarakat urus dulu perizinannya. Kalau memang belum ada perizinannya siapaun tidak boleh melaksanakan aktifitas, kecuali kalau memang sudah perizinannya lengkap boleh mereka melakukan aktivitas,” ungkapnya kepada awak media, Sabtu (12/01).
Di sisi lain, pihak pengelola galian, Danos, merasa kecewa lantaran warga yang hadir pada saat musyawarah tersebut adalah orang-orang yang tidak sepakat dengan adanya kegiatan itu.
“Saya melakukan pekerjaan pemerataan berdasar kesepakatan dengan pihak keluarga, dan warga setempat,” ujarnya.
Dirinya menganggap musyawarah ini sangat dadakan dan sepihak, ia juga membutuhkan waktu untuk mengumpulkan masyarakat yang sejalan dengannya.
“Masa jam 3 saya baru dikasih kabar, tiba-tiba harus berhadapan langsung dengan warga yang tidak sejalan. Saya juga butuh waktu untuk mengumpulkan orang-orang yang sudah memberikan kesempatan kepada saya. Jangan cuma sepihak yang dikumpulkannya, saya merasa dirugikan dengan pertemuan ini,” lanjutnya.
Di samping itu, Ketua Yayasan Muhammad Al-Amin Abdul Gufor, Suganda, mengatakan, pihaknya akan segera memenuhi kelengkapan adminitrasi jika dinilai kurang lengkap.
“Kita akan tempuh jalan itu, jika ada hal-hal yang kurang baik tentu akan kami diperbaiki.” ungkapnya. (Iqbal/red)