KOTA SERANG, biem.co — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang, Tb. Urip Henus mengatakan kemungkinan untuk penambahan unit alat berat untuk terlibat dalam pencarian korban longsor di Tempat Pembuang Sampah Akhir (TPSA) Cilowong tidak ada.
“Yang pertama Pemkot Serang tidak punya, kami BPBD juga tidak punya yang besar, kalau pinjam juga kita sudah buntu,” jelas Urip, Sabtu, (12/01).
Urip mengaku sudah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak kabupaten lain serta dengan pihak provinsi perihal permaslahan tersebut.
“Kami sudah komunikasi dengan kabupaten dengan yang lain, dengan provinsi, kami juga kebetulan untuk anggaran di Januari teman-teman tau lah, artinya kami seadanya, tapi yang penting ada kepuasan dari pihak korban korban,” ungkapnya.
Dirinya menegaskan pada kesempatan penambahan waktu 3 hari untuk pencarian tersebut pihaknya difokuskan untuk pencarian korban longsor, setelah itu baru hal yang lain.
“Kita fokus pada pencarian korban, mudah-mudahan dalam waktu 3 hari ini ketemu. Ketemu tidak ketemu kita tutup, selesai secara kedinasan, nah baru kita menyelesaikan pada hal-hal lainnya,” tegasnya.
Sampai saat ini pihak BPBD Kota Serang mengaku belum memperhitungkan kerugian materil dari kejadian longsor tersebut.
“Kalau kerugian materil secara pasti belum dihitung karena ini kan ada penambahan waktu. Yang sulit itu menghitung kerugian ‘hal lainnya’,” tandasnya.
Sementara itu untuk pembuangan sampah, dirinya menuturkan tetap berjalan hanya saja dialihkan pada sektor lain di Cilowong.
Dengan luasnya area longsor untuk proses evakuasi dirinya mengatakan pihaknya tidak kekrurangan dari segi Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kekurangan alat. Kalau SDM saya kira tidak kurang, Cuma kan dari perkiraan ketebalan 15 meter dengan pergeseran dari hulu ke hilir diperkirakan 500 meter, nah ini memerlukan alat berat yang begitu banyak, dan Kota Serang kekurangan alat berat,” pungkasnya. (Iqbal)