ARAB SAUDI, biem.co – Indonesia menjadi tamu kehormatan di Festival Janadriyah ke-33 yang digelar di Riyadh, Arab Saudi. Antusiasme yang tinggi dari masyarakat Arab Saudi terhadap budaya Indonesia di ajang tersebut menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan program diplomasi budaya di Arab Saudi.
Hal itu diungkapkan Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Najamuddin Ramly.
“Festival Janadriyah ini jadi stepping stone untuk kita bekerja sama apa saja. Kemarin kami sudah ke Museum Nasional King Abdul Aziz. Kami merencanakan agar seluruh museum di Arab Saudi bisa digelar pameran dan seminar sejarah tentang risalah Islam datang ke Indonesia, dengan berbagai macam budaya yang mengiringinya,” ujar Najamuddin, dalam keterangan resmi yang dipublikasikan Kemendikbud, Kamis (10/01).
Menurut Najamuddin, Festival Janadriyah telah membuka pandangan masyarakat Arab Saudi tentang Indonesia yang mana selama ini Indonesia hanya dikenal sebagai negara penyedia tenaga kerja.
“Setelah dikenalkan budaya Indonesia di Festival Janadriyah, mereka jadi kagum dan respek. Kita pun memiliki kewibawaan,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia mengatakan pihaknya akan terus mengembangkan program diplomasi budaya di Arab Saudi. Terlebih Arab Saudi memiliki pengaruh besar dalam keanggotaan di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
“Peran Arab Saudi sangat signifikan dalam OKI. Arab Saudi juga menjadi negara yang disegani oleh Amerika maupun negara-negara Eropa,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Festival Janadriyah merupakan festival budaya terbesar dan termewah di Timur Tengah. Ajang pertunjukan seni dan budaya tersebut digelar sejak tanggal 1 Januari 2019 dan akan berakhir pada 25 Januari 2019. (hh)