KOTA SERANG, biem.co – Pasca tsunami Selat Sunda pada tanggal 22 Desember 2018 lalu yang menerjang lima kabupaten di sekitar Selat Sunda masih menyisakan banyak pekerjaan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Sabtu (05/01), terdapat sebanyak 437 orang meninggal dunia, 9.061 orang luka-luka, 10 orang hilang dan 16.198 orang mengungsi.
Hingga saat ini, penanganan darurat masih dilakukan. Mengambil keterangan dari website resmi BNPB, sudah banyak pengungsi yang kembali ke rumahnya dalam artian pengungsi yang rumahnya tidak rusak terhantam gelombang tsunami.
Dalam keterangan resminya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, di Kabupaten Pandeglang terdapat 296 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, dan 7.972 orang mengungsi. Sebanyak 1.071 rumah rusak berat dan rusak sedang, serta 457 rumah rusak ringan.
Kendati demikian, berdasarkan rapat koordinasi yang dipimpin Gubernur Banten Wahidin Halim beberapa waktu lalu, disepakati bahwa selesainya masa tanggap darurat pada Jumat (04/01), maka dilanjutkan dengan periode transisi darurat menuju peralihan selama 2 bulan yaitu (06/1) hingga (06/03). Kemudian selama masa transisi darurat tersebut akan dibangun hunian sementara (huntara).
“Huntara dibangun untuk menampung pengungsi yang rumahnya rusak berat dan rusak ringan,” terang Sutopo.
Menurutnya, Huntara sangat diperlukan untuk meminimalisir gejolak sosial dan mengantisipasi musim hujan supaya para pengungsi dapat lebih nyaman terfasilitasi.
Setidaknya memerlukan waktu selama 2 bulan untuk membangun huntara sebelum dilakukan pembangunan hunian tetap yang waktunya lebih panjang. Berdasarkan keterangan BNPB, pemda Pandeglang akan mengajukan dana siap pakai ke BNPB untuk pembangunan huntara.
Di samping itu, proses pengerjaan huntara sendiri disebutkan melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam pengerjaan fisik huntara tersebut.
Pemda Pandeglang dan Banten juga akan mengalokasikan anggaran untuk perbaikan paska tsunami yang menerjang pesisir barat dan selatan Banten, sedangkan untuk perbaikan rumah rusak berat dan rusak sedang akan diusulkan melalui hibah rehabilitasi dan rekonstruksi ke BNPB. (Iqbal/red)