biem.co – Gempabumi merupakan kejadian yang tidak dapat diperkirakan secara pasti di mana, berapa besar, dan kapan terjadi. Namun, gempa dapat diprediksikan terjadi di jalur subduksi di laut dan jalur sesar di darat.
Dilansir dari konferensi pers BNPB, Kamis (03/01), gempa-gempa di Indonesia bagian Timur yang kondisi seismisitas dan geologinya lebih rumit dan kerentanannya lebih tinggi perlu diwaspadai.
“Diprediksi gempa akan terjadi selama 2019. Rata-rata setiap bulan ada sekitar 500 kejadian gempa di Indonesia,” tulis BNPB.
Sedangkan untuk erupsi gunungapi sendiri tidak dapat diprediksi kapan akan berakhir. Dari 127 gunungapi di Indonesia, saat ini terdapat 1 gunung berstatus Awas, 4 Gunung berstatus Siaga, dan 16 gunung berstatus Waspada.
Kemudian telah ditemukan 214 sumber gempa baru, maka teridentifikasi 295 sesar aktif. Di Jawa terdapat ada 37, Sulawesi 48, papua 79, Nusa Tenggara dan Laut Banda 49 sesar aktif.
Sementara itu, untuk erupsi gunung api, 75 kabupaten/kota berada di daerah bahaya sedang-tinggi dari erupsi gunungapi di Indonesia dan 3,5 juta penduduk terpapar oleh bahaya sedang-tinggi dari erupsi gunungapi. (Iqbal)