GUNUNGKIDUL, biem.co – Upaya untuk mengentaskan masyarakat Gunungkidul dari ancaman kekeringan tahunan terus dilakukan. Meski sudah memasuki musim penghujan dan debit air di sumur galian sudah mulai terisi, pembangunan sumur wakaf di area rawan kekeringan terus digenjot.
Hari Rabu (02/01) sebagai penanda awal tahun, Global Wakaf ACT DIY memulai pembangunan sumur wakaf di Dusun Bangkan, Desa Jatiayu, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul.
“Sumur yang dibangun saat ini merupakan sumur wakaf yang ke 17 di wilayah DIY, diperuntukkan untuk menyuplai kebutuhan warga akan kebutuhan air bersih, membantu pengairan sawah, serta untuk membantu kebutuhan air untuk ibadah masjid Al Hidayah yang baru saja selesai dibangun,” ungkap Kharis Pradana selaku Koordinator Program ACT DIY.
Risdi, Takmir Masjid Al Hidayah menyampaikan rasa syukurnya atas dibangunnya sumur wakaf untuk keperluan ibadah masjidnya.
“Masyarakat sangat terbantu dengan adanya sumur di masjid ini, soalnya belum ada sumur di dekat masjid, jadi untuk keperluan masjid biasanya airnya masih numpang dari sumur warga,” ujarnya.
Saat musim kemarau, Dusun Bangkan ini memang tergolong riskan. Pasalnya dari cerita warga sekitar, saat kemarau 2018 lalu ketika sebagian besar sumur pada mengering, masyarakat harus mengambil air dari dusun sebelah yang ada sumur bornya.
“Dulu itu ada, kita sempat beli air dari truk tangki, pas mau sampai truknya tergelincir, akibat jalannya sini yang terjal dan curam, setelah itu warga tidak berani beli dari truk lagi,” papar Agus Wibowo, Ketua Dukuh Dusun Bangkan, sambil menceritakan kondisi dusunnya ketika kesulitan air.
Baca Juga
Sumur yang dibangun sejak Rabu (02/01) ini diperkirakan akan selesai pengeboran dalam sepekan dengan kedalaman kurang lebih 70 meter, dan diperlukan satu pekan lagi untuk pemasangan pipa, mesin pompa, water torn, serta pemasangan pipa ke masjid dan ke warga-warga Dusun Bangkan.
“Target kami di 2019 ini, Global Wakaf ACT DIY akan membangun 20 sumur di titik-titik rawan kekeringan, serta menjadikan desa yang telah dibangunkankan sumur wakaf tersebut menjadi desa pemberdayaan,” tutup kharis. (nasrudin/red)