KOTA SERANG, biem.co — Musibah tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung Selatan pada Sabtu, 22 Desember 2018 pukul 21.47 WIB, telah mengakibatkan beberapa rumah mengalami kerusakan parah.
Data sementara dari Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu (23/12/2018) tercatat 222 korban meninggal dunia, 745 orang mengalami luka-luka dan 30 orang masih dinyakatan hilang.
Menyikapi musibah yang terjadi, Ketua Kumala Perwakilan Serang mengimbau kepada kadernya dan mengajak seluruh organisasi mahasiswa di Banten untuk bersatu membantu korban tsunami di Banten dan Tanjung Lesung Pandeglang.
“Dalam situasi seperti ini, baiknya ada langkah persatuan yang dibangun dalam upaya membantu dan meringankan kesedihan saudara kita yang menjadi korban, selain melalukan open donasi tapi kita juga harus turun ke sana mendatangi lokasi dan berada di tengah tangisan masyarakat,” ujar Anggara, Ketua Kumala Serang.
Selain harus ada persatuan dalam upaya membantu korban, pemerintah juga harus cepat tanggap dalam menangani upaya evakuasi dan memberikan bantuan secara merata.
Lebih lanjut, Pemprov Banten harus segera mengirimkan bantuan ke sana dan berkoordinasi dengan Kabupaten Pandeglang dan Serang.
“Sehingga dapat dipastikan masyarakat yang menjadi korban segera mendapat perawatan medis dan mendapatkan bantuan logistik secara merata,” tegasnya. (Juanda)