KOTA SERANG, biem.co — Dalam rangka mendukung layanan angkutan Natal dan Tahun Baru 2019, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus meningkatkan layanan penjualan tiket dengan sistem pembayaran nontunai (cashless).
Layanan uang elektronik yang dapat digunakan di Pelabuhan adalah uang elektronik Brizzi (BRI), Tap Cash (BNI), E-Money (Mandiri), serta BLink (BTN). Untuk tahap awal, metode pembayaran ini berlaku bagi pengguna jasa pejalan kaki, kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Imelda Alini mengatakan, saat ini sudah dilakukan penambahan mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk antisipasi lonjakan penumpang saat angkutan Natal dan Tahun Baru, yaitu sebanyak 120 mesin EDC untuk 4 pelabuhan. Sebanyak 46 Unit untuk Pelabuhan Merak, 30 Unit untuk Pelabuhan Bakauheni, 19 unit untuk Pelabuhan Ketapang, dan 25 unit untuk Pelabuhan Gilimanuk.
“Dengan penambahan ini, ASDP dipastikan siap melayani pembayaran tiket non tunai, khususnya di 4 pelabuhan dengan total EDC eksisting untuk pelabuhan Merak sebanyak 76 Unit, Bakauheni 54 unit, Ketapang 33 Unit, dan Gilimanuk sebanyak 39 unit,” tutur Imelda.
Untuk layanan top up kartu elektronik sudah tersedia di empat lokasi yang ada pelabuhan tersebut yang disediakan oleh koperasi ataupun agen bank. Selain itu, bagi pengguna yang ingin mengantisipasi antrian panjang, pengguna jasa juga dapat melakukan top up di lokasi lain seperti minimarket, rest area, atau penyedia layanan top up lainnya.
“Bagi pengguna jasa yang belum memiliki kartu elektronik, dapat membeli di bank HIMBARA (Mandiri, BNI, BRI, BTN) seharga Rp 25,000 dan untuk jasa top up uang elektronik sebesar Rp 1,500 per satu kali top up,” ujar Imelda menambahkan.
Bagi pengguna jasa yang tidak memiliki kartu uang elektronik atau tidak memiliki saldo yang cukup, ASDP menyiapkan lokasi tertentu di area pelabuhan sebagai tempat untuk penjualan kartu sekaligus tempat top up diantaranya, di Pelabuhan Merak terletak di area loket penumpang pejalan kaki. Di Pelabuhan Bakauheni terletak di area loket penumpang dan kendaraan sisi kanan jalan.
Selanjutnya, untuk di Pelabuhan Ketapang berada di area loket penumpang dan kendaraan sepeda motor. Dan di Pelabuhan Gilimanuk terletak di area loket penumpang dan loket sepeda motor.
Senada juga dikatakan Dirut PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi mengatakan, penerapan sistem pembayaran nontunai menggunakan uang elektronik yang bekerjasama dengan empat bank BUMN dalam pembayaran tiket ferry sebagai bentuk dukungan terhadap regulasi Pemerintah terkait penyelenggaraan tiket angkutan penyeberangan secara elektronik atau Gerakan Nasional Nontunai (cashless).
Penerapan sistem pembayaran nontunai ini sejalan dengan program transformasi digital yang tengah dilakukan PT ASDP. Hal ini bagian dari modernisasi industri penyeberangan dimana terjadi perubahan yang signifikan, khususnya dalam pembelian tiket ferry yang sebelumnya didominasi transaksi manual menjadi digital.
“Dengan penerapan cashless, akan semakin memudahkan pengguna jasa karena pembayaran tiket akan lebih singkat dan transaksi dapat dilakukan dengan lebih aman. Kami menargetkan agar seluruh pengguna jasa kapal ferry dapat menerapkan program cashless ini, sehingga dapat menikmati pembayaran tiket dengan lebih mudah, cepat, aman dan nyaman,” Pungkas Ira. (IY)