KOTA SERANG, biem.co — Sebanyak tujuh orang dosen yang tergabung dalam Rumpun Dosen Pengabdian Masyarakat melakukan program pengabdian masyarakat sebagai bentuk perwujudan Tridharma Perguruan Tinggi, Senin (16/12).
Dosen-dosen yang terlibat diantaranya Rina Nopianti SE, MSi untuk fokus pada aspek Akuntansi; Angrian Permana, SPd., MM untuk fokus pada aspek Koperasi; Asnawi, MH fokus pada aspek Hukum; Rani Puspa, MM; Mira Marlina, MPd dan Anton Nasrulloh, MPd fokus pada aspek Pemasaran dan SDM; serta Ahmad Andreas Tri Panudju, MT fokus pada aspek Manajemen Operasional Produksi.
Sebagai langkah awal, Ahmad Andreas Tri Panuju yang merupakan salah seorang penggerak kelompok dosen tersebut mengaku fokus pada penyuluhan koperasi.
“Sesuai tema pembangunan ekonomi kerakyatan yang dicanangkan pemerintah, kami percaya bahwa koperasi akan menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan tersebut. Hanya sangat disayangkan anak muda zaman sekarang kurang menahami sejarah, tujuan, dan fungsi organisasi koperasi. Di situlah kami ingin lakukan terobosan, dan kedepannya kegiatan ini akan berkesinambungan tiap semesternya,” ujar Andreas saat ditemui biem.co.
Seperti dikatakan Andreas, sebelumnya para dosen melakukan pengabdian masyarakat secara individu. Namun, tidak bisa dipungkiri dengan berkelompok, dirinya bersama enam dosen lainnya bisa saling bersinergi. Diketahui dalam kelompok tersebut juga terdapat beberapa dosen yang memenuhi unsur koperasi.
“Unsur-unsur koperasi tersebut antara lainnya sisi hukum, pemasaran. Jadi kita saling bersinergi satu sama lain, sehingga hal tersebut menimbulkan sinergitas, sekaligus efektivitas dan efesiensi,” jelasnya.
Kedepan, lanjut Andreas, pihaknya akan bergerak secara masif, setelah mencapai target sekolah-sekolah yang menjadi target penyuluhan koperasi. Dirinya juga mengatakan akan bekerjasama dengan Disperindagkop kabupaten dan kota.
Hal tersebut diakui Andreas guna menjembatani serta memfasilitasi pembinaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Serang dan Kota Serang
“Kita juga akan menyiapkan topik desain produk, strategi pemasaran, penentuan haraga semacam itu. Kadangkala pelaku UMKM tidak terlalu menguasai, sehingga kalah strategi ketika terjun ke masyarakat,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa kegiatan pengabdian tersebut murni bentuk swadaya, yakni kemandirian dosen dalam melakukan pengabdian masyarakat. “Ini sebagai contoh keteladanan untuk dosen yang lain, untuk membentuk kelompok dan melakukan program pengabdian kepada masyarakat,” tandasnya.
Menurutnya hal seperti tersebut bisa dibilang baru dan itu menjadi tantangan tersendiri bagi kelompoknya. (Iqbal)