biem.co – Tentu kita tidak asing dengan cokelat. Panganan yang terbuat dari biji kakao ini, merupakan salah satu makanan yang populer di dunia dan digemari semua lapisan masyarakat mulai dari anak-anak hingga lanjut usia.
Ada berbagai jenis cokelat yang dapat kita temui di pasaran, mulai dari cokelat susu, cokelat putih hingga cokelat hitam. Nah, tahukah sobat dari ketiga jenis cokelat tersebut, ternyata cokelat hitam memiliki manfaat paling banyak dan luar biasa untuk kesehatan?
Dilansir dari kompas.com, sebuah penelitian menunjukkan bahwa cokelat hitam bisa menyehatkan jantung dan tekanan darah karena kandungan anti-inflamasi dan antioksidannya yang tinggi. Selain itu, cokelat ini juga dipercaya mampu meningkatkan mood dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Seorang ahli gizi dan penulis Skinny Liver, Kristin Kirkpatrick, R.D, menjelaskan, banyak pakar mencatat adanya manfaat kesehatan dari kandungan kimia dalam kokoa yang disebut polifenol, terutama flavonoid, komponen tanaman yang mengandung antioksidan dan anti-inflamasi.
Kendati demikian, penasehat nutrisi Men’s Health, Alan Aragon, M.S. menyarankan agar konsumsi cokelat hitam tetap dilakukan dalam jumlah yang bijaksana karena cokelat merupakan sumber energi (rata-rata 150-170 kalori per ons).
Mengkonsumsinya secara berlebihan akan membuat kita mudah kelebihan kalori dan mengalami kenaikan berat badan.
Dilansir dari berbagai sumber berikut berbagai manfaat mengonsumsi cokelat hitam:
- Tinggi antioksidan
Cokelat hitam tinggi kandungan antioksidan polifenol, flavanol, dan katekin yang berfungsi menangkal radikal bebas penyebab penyakit dan penuaan dini.
- Menurunkan tekanan darah dan mencegah penyakit jantung
Manfaat cokelat hitam yang utama sebenarnya bersumber dari kandungan flavanolnya. Dalam tubuh, flavonol mengaktifkan gen dalam sel untuk memproduksi nitrit oksida. Nitrit oksida berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah, sehingga aliran darah jadi lebih lancar dan akhirnya tekanan darah ikut menurun.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Jama Network menemukan bahwa konsumsi satu batang cokelat hitam pahit selama 18 minggu berturut-turut bisa menurunkan tekanan darah hingga sebesar 18% pada orang-orang yang memiliki hipertensi.
Turunnya tekanan darah karena makan cokelat hitam sekaligus membantu melindungi Anda dari risiko stroke dan penyakit jantung lainnya.
Selain itu, dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Heart diketahui bahwa makan cokelat hitam bisa menurunkan risiko penyakit jantung hingga 11 persen dan menurunkan risiko stroke sebesar 23 persen.
Bahkan, penelitian jangka panjang dalam Jama Internal Medicine yang melibatkan 470 pria lanjut usia menunjukan bahwa konsumsi minuman cokelat hitam secara rutin mampu mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 50 persen.
- Menurunkan kolesterol
Konsumsi cokelat hitam dalam jangka waktu panjang dan rutin dapat menurunkan kolesterol jahat hingga 20 persen, sehingga risiko terkait penyakit koardiovaskular ikut menurun.
- Mencegah diabetes
Peningkatan kadar nitrit dioksida dalam tubuh sebagai manfaat cokelat hitam juga bisa membantu meningkatkan respon sensitivitas insulin. Sensitivitas insulin adalah hal yang paling dibutuhkan tubuh untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan terhindar dari diabetes.
- Melindungi kulit dari radiasi sinar matahari
Flavonol dalam cokelat hitam dapat membantu mencegah kerusakan kulit akibat paparan radias sinar matahari dengan melancarkan aliran darah di kulit dan meningkatkan kekenyalan dan kelembapan kulit.
Penelitian dalam Journal of Cosmetic of Dermatology menunjukkan manfaat cokelat hitam dapat menangkal dampak buruk radiasi sinar UVB yang bisa menyebabkan penuaan dini pada kulit, kerusakan mata (termasuk katarak), dan kanker kulit.
- Bermanfaat bagi otak
Menurut sebuah ulasan yang diterbitkan oleh Frontiers in Nutrition, flavonol juga baik untuk otak karena bisa meningkatkan fungsi sel otak, melindungi sel otak yang rapuh bahkan menstimulasi regenerasi sel.
Hal ini kemungkinan karena adanya perlindungan dari protein. Hasilnya, rentang perhatian akan meningkat, kita mampu berpikir lebih cepat dan peningkatan memori. (eys)