PANDEGLANG, biem.co — Hotel Horison Altama perdana menggelar acara donor darah yang dibuka untuk umum. Acara yang bertema “We Care Blood Donation” ini bertempat di lantai 2 aula Hotel Horison Pandeglang mulai pukul 08:00-15:00, Sabtu (8/12).
General Manager Horison Altama Pandeglang Daud, menyatakan keprihatinannya atas ketersediaan darah di Pandeglang yang sangat minim.
“Saat saya berbincang dengan pihak PMI Pandeglang, dari 700 kantong darah yan dibutuhkan, hanya 100 kantong darah yang tersedia di Pandeglang. Hal itu makin membuat kami makin termotivasi untuk mengadakan acara ini sehingga akan terus menjadi acara rutin kedepannya,” katanya kepada biem.co.
“Kami baru berjalan 6 bulan sejak take over dari Sofyan Inn Altama dalam perjalanan kami tumbuh bersama masyarakat Pandeglang. Sebagai pelaku usaha, kami telah diberi ruang untuk memberikan pelayanan. Ini merupakan timbal balik kami untuk masyarakat. Mari bersama-sama kita meningkatkan rasa kepedulian kita lewat kegiatan donor darah ini,” lanjutnya.
Horison sendiri serentak menggelar acara ini di 33 Provinsi di seluruh Indonesia, salah satunya Pandeglang Banten. Masyarakat Pandeglang mulai dari anggota TNI, pengemudi ojek online, Kaka Teteh Pandeglang, staf pemerintahan daerah dan masyarakat umum turut hadir mendukung dan mengikuti donor darah dengan antusias.

Kali ini, tim PMI Pandeglang dibagi ke dua tempat yaitu Horison Ultima Ratu Serang dan Horison Altama Pandeglang. PMI Pandeglang menyampaikan rasa terimakasihnya atas program donor darah yang rutin dilaksanakan Horison.
“Saya mengucapkan banyak terimakasih sebelumnya pada pihak Horison yang turut andil dalam mengadakan acara donor darah. Memang masih sangat minim antusiasme warga Pandeglang tentang donor darah. Namun, dengan rutinnya acara ini diadakan kedepannya insha Allah dapat menarik minat warga pelan-pelan”, ungkap Ahmad Sahroji selaku staf kerelawanan dan organisasi PMI Pandeglang.
Saat ditanya mengenai solusi mengatasi minimnya pasokan darah di PMI, Sahroji menyatakan pihaknya sedang gencar mengadakan sosialisasi ke SMA-SMA, instansi dan masyarakat Pandeglang.
“Sosialiasi dan penyuluhan sudah rutin diadakan, namun belum mengena memang. Alhamdulillah, kalo murid-murid SMA antusias bahkan langsung menelpon dan datang untuk donor darah. Sudah mulai di program untuk datang ke setiap kecamatan di Pandeglang. Semoga ada hasil.” Tambah Sahroji.
“Karena untuk menutupi kebutuhan kadang kami mencari ke kota-kota lain seperti Tangerang dan Serang. Karena disana sudah menjadi budaya kalo donor darah sudah menjadi budaya. Di kita masih belum paham informasinya dan masih takut. Donor darah harus kita jadikan budaya hidup, agar dengan sukarela setiap 3 bulan kita rutin melakukan donor darah,“ tandasnya. (rai)