KabarTerkini

Angka Kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi, Ini Penyebabnya

KABUPATEN SERANG, biem.co – Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Serang hingga saat ini masih cukup tinggi. Pemkab pun terus berupaya agar angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan.

Dalam workshop kepemimpinan kolektif dalam percepatan penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi tingkat Kabupaten Serang yang dilakukan di salah satu hotel di wilayah Waringinkurung, Serang, Banten.

Dari data yang ada tercatat, hingga bulan November lalu, angka kematian ibu mencapai 56 orang dan angka kematian bayi mencapai 240 orang. Angka tersebut memang masih rendah dibanding tahun 2017. Sepanjang tahun 2017 lalu angka kematian ibu 58 orang dan bayi 246 orang, namun tahun 2018 masih berjalan bisa saja angka kematian ibu dan bayi meningkat.

Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengakui bahwa kematian ibu dan bayi di Kabupaten Serang masih tinggi. Banyak faktor menjadi penyebab adanya AKB dan AKI di Kabupaten Serang, salah satunya dipengaruhi kesehatan si ibu jauh sebelum hamil dan melahirkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, Sri Nurhayati mengatakan, peran serta tenaga medis untuk menangani persalinan dinilai sudah bagus. Memang kesadaran dari si ibu yang hamil terlambat untuk mendatangi fasilitas kesehatan, karena harus mempertimbangkan ini itu sehingga lambat untuk mendatangi fasilitas kesehatan seperti puskesmas. Tidak hanya itu saja, penyebab kematian paling tinggi disebabkan anemia. Anemia presentasenya di atas 60 persen dan itu harus menjadi perhatian agar ibu hamil bisa menjaga pola hidup dan kesehatan selama masa kehamilan agar bisa melahirkan dengan baik.

Untuk menekan angka kematian ibu dan bayi, pemerintah daerah terus berupaya dan perlu mengambil langkah untuk menekan angka kematian ibu dan anak di kemudian hari. Persoalan tersebut tidak hanya bisa ditangani oleh dinas kesehatan saja, melainkan lintas sektoral. (firo)

Editor:

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button