YOGYAKARTA, biem.co – Senin, 26 November 2018 menjadi hari yang membahagiakan bagi warga Dusun Rejosari, Desa Serut, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul, pasalnya sumur bor yang dibangun oleh Global Wakaf-ACT DIY di dusun mereka telah selesai dan diserah terimakan.
Pembangunan sumur wakaf kali ini merupakan sumur ke-15 yang mulai pengeborannya sejak awal November lalu dengan kedalaman 65 meter.
Sejak bulan Mei 2018 warga dusun Rejosari telah kehabisan air. Sumur di pekarangan rumah-rumah mereka telah mengering, sehingga warga untuk kebutuhan air bersih mengambil dari dusun sebelah yang jaraknya 1-1,5 km, atau terpaksa membeli dari air bersih dari truk tangka swasta.
Acara serah terima yang dilakukan di Mushola Al Hidayah ini berlangsung syahdu, diawali dengan pengajian bersama Ust. Puji Hartono yang digelar pihak takmir bekerja sama dengan Pesantren Masyarakat Jogja.
Sigit Purnomo selaku tokoh masyarakat di Dusun Rejosari menyampaikan “Di dusun Rejosari sendiri sebelumnya sudah ada 2 sumur bor yang coba dibangun untuk mengatasi kekeringan warga, hanya saja kedua sumur tersebut tidak memiliki sumber mata air yang bagus sehingga hanya cukup untuk dimanfaatkan sekitar 4-5 Kepala Keluarga saja” ujarnya.
“Alhamdulillah debit air dari sumur yang dibangun Global Wakaf-ACT DIY ini sangat melimpah, diujicobakan untuk masyarakat selama lebih darj 6 jam masih bagus padahal di dusun ini cukup susah sumber mata airnya,” tambahnya.
Kharis Pradana sebagai penanggung jawab pembangunan Sumur Wakaf di Dusun Rejosari menyampaikan “Program pembangunan Sumur Wakaf ini akan menjadi solusi jangka panjang permasalahan kekeringan di Gunungkidul. Alhamdulillah sekarang sudah ada 15 Sumur Wakaf yang dibangun, dan Gedangsari adalah sumur wakaf ke-13 yang dibangun di Kabupaten Gunungkidul” tandasnya
“Walaupun disebagian tempat sudah turun hujan, tapi global wakaf ACT akan terus membangun sumur wakaf agar masyarakat sudah tidak kekurangan air bersih ketika terjadi kemarau,” tutupnya. (Nasrudin, ACT DIY)