CILEGON, biem.co — Kremov Pictures mulai memproduksi film terbarunya berjudul “Kill Me by Your Hands”. Film yang diangkat dari cerita pendek karya Ikbal Fadilah ini ditujukan untuk festival film di Italia dan beberapa negara Eropa lainnya.
Mengisahkan tentang persahabatan Adim dan Vio yang terjebak dalam situasi yang tidak seharusnya, kehadiran Lira membuat konflik di antara kedua sahabat tersebut. Film ini mengangkat tentang hal yang cukup tabu di Indonesia dan berbicara tentang gender serta penyimpangan seksual.
“Sebetulnya ide cerita ini muncul dari seringnya saya melihat fenomena sekitar yang tanpa kita sadari hal tabu itu ada di sekitar kita. Seringkali kita menyaksikan kisah cinta yang dramatis antara laki-laki dan perempuan yang kemudian memberikan saya inspirasi dengan memutarbalikkan cerita tersebut,” ungkap Ikbal, penulis cerita pendek yang sekaligus menjadi Director of Photography dalam produksi film ini.
Ikbal menambahkan, bahwa dirinya ingin berkarya seluas-luasnya dan sebebas bebasnya. Kremov pun menjawab mimpinya untuk mewujudkan film serius dari cerpen yang ia buat.
Darwin Mahesa, CEO Kremov Pictures, yang juga menjadi Produser serta penulis skenario filmnya, menuturkan bahwa pihaknya siap dengan segala konsekuensi untuk membuat film yang kemungkinan bisa menjadi perbincangan banyak orang.
“Kami memiliki visi dan tujuan yang jelas untuk memproduksi film Kill Me by Your Hands, salah satunya akan kami terbangkan ke festival internasional, dan tidak dikonsumsi untuk publik, karena kita tahu Indonesia apalagi Banten belum siap dengan film seperti ini. Namun, kita perlu memahami bahwa film merupakan karya seni dengan beragam gagasan, sama dengan karya seni lainnya bisa terinspirasi dari kejadian-kejadian disekitar kita, apapun itu, tidak melulu hal-hal baik, tapi dari sudut pandang lain yang jarang kita tahu, itu yang akan kami angkat. Terlebih cerita di film ini tentang sesuatu yang sedang marak dibicarakan, dan sebagai film maker, kami akan membicarakannya lewat film,” jelas Darwin.
Film ini disutradarai oleh Cepy Hermawan, Cepy mengatakan cerita dari film ini cukup menarik lantaran isu tentang gender dan penyimpangan seksual sedang hangat dibicarakan di Indonesia.
“Di film ini kita tidak akan mengatakan siapa yang salah dan siapa yang benar, tapi kita akan mengatakan tentang pilihan yang paling terbaik. Faktanya perilaku seperti itu ada di lingkungan kita. Pemahaman-pemahaman tentang hal tersebut harus kita miliki agar kita bisa mengetahui setiap gejala yang terjadi di sekitar kita, sehingga kita bisa melakukan tindakan preventif,” ucapnya.
Cepy menambahkan, bahwa film seperti ini sangat jarang dibuat dan ia pun merasa tertantang untuk memproduksinya, terlebih Kremov berancang-ancang mendistribusikannya dalam festival Internasional.
“Film ini kita targetkan minimal masuk nominasi di berbagai festival film, dan tentunya sangat berharap bisa mendapatkan penghargaan,” tandasnya.
Dikatakan Darwin, bahwa syuting film ini diagendakan setiap akhir pekan di bulan Oktober hingga November 2018. Adapun proses post production akan dilakukan pada Desember, sehingga Januari 2019, film sudah bisa didistribusikan ke festival.
“Walau film ini hanya ditujukan untuk kalangan terbatas, publik tetap dapat melihat proses kreatif pembuatan filmnya dan juga trailer di berbagai media sosial,” ujar Darwin.
Selain film ini, lanjut Darwin, Kremov juga sedang mempersiapkan produksi film untuk 2019, dengan kembali ke jalur khas Kremov yang akan mengangkat tema Inspirasi, Pendidikan, Budaya, dan Pariwisata.
“Tahun depan, Kami ingin membuat film yang bisa membakar semangat anak muda untuk bermimpi setinggi-tingginya,” pungkasnya. (red)