Terkini

Kemarau Panjang, Warga Gunungkidul Terpaksa Beli Air Bersih

YOGYAKARTA, biem.co — Sebagian besar Kabupaten Gunungkidul saat ini masih mengalami darurat air bersih. Terhitung sampai akhir Oktober 2018, Kabupaten Gunungkidul masih belum merasakan guyuran hujan deras. Akibatnya, warga sejak berbulan-berbulan lalu terpaksa mengandalkan pembelian air dari truk tangki untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari.

Merespon keadaan darurat tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY bersama tiga relawan MRI kembali menyalurkan bantuan air bersih untuk membantu permasalahan kekeringan dan krisis air bersih Gunungkidul, Selasa (30/10).

Tepatnya di Dusun Krambil, Desa Girisekar, Kecamatan Panggung, pembagian air bersih sebanyak tiga tangki truk berkapasitas 5000 liter telah dibagi-bagikan kepada warga dan dialirkan ke tandon-tandon dan sumur warga.

Pada pertengahan bulan sebelumnya, sebanyak tiga tangki air telah disalurkan untuk warga Dusun Dringo, Desa Girijati, Purwosari.

“Menyusul besok rencananya kembali memberikan bantuan air bersih di Kecamatan Saptosari dan Tanjungsari” ujar Kharis Pradana, Koordintar Program ACT DIY.

Kekeringan yang terjadi sejak Maret 2018 ini sangat dirasakan warga Dusun Krambil, Girisekar.

Santusu, Kapala Dukuh menyampaikan keluhannya akibat kekeringan yang melanda.

“Warga rata-rata sudah membeli kurang lebih 18 Tangki dengan harga per-tangki 150-200 ribu. Walaupun sudah ada jaringan PDAM di Dusun Krambil, aliran air sudah lama tidak berfungsi. Selama 7 bulan terakhir hanya mengalir 2 kali dengan debit yang terbatas,” ujarnya.

“ACT DIY bersama relawan akan terus memberikan dukungan air bersih sampai Gunungkidul turun hujan, semoga darurat kekeringan di Gunungkidul segera berakhir,” tutup Kharis. (Nasrudin/ACT DIY)

Editor: Andri Firmansyah

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button