KABUPATEN SERANG, biem.co – Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Komunitas Ekonomi Syariah (KES) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin ( UIN SMH) Banten, menggelar kegiatan Pendidikan dan latihan Ekonomi Islam.
Kegiatan yang mengangkat tema “Lahirkan Pejuang Baru Ekonom Rabbani” ini, dilaksanakan di SMP Al-Irsyad Waringinkurung, pada Jum’at-Minggu, 19-21 Oktober 2018.
Khairul Azizi selaku ketua pelaksana mengungkapkan, sesuai tema yang diangkat, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyiapkan pejuang ekonom rabbani baru yang mampu ikut andil dalam perubahan ekonomi Indonesia bahkan dunia.
“Sesuai dengan tema, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melahirkan para pejuang ekonom rabbani yang mampu ikut andil dalam perubahan ekonomi Indonesia bahkan di kancah internasional dengan implementasi ekonomi Islam yang berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan pola kaderisasi tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada tahun ini proses kaderisasi ditambah dengan PRA DEI yang terdiri dari proses seleksi berkas, wawancara dan tugas observasi.
“PRA DEI dilakukan untuk melihat keseriusan calon kader, karena belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, banyak yang mendaftar tetapi hasilnya banyak pula yang menghilang akibat seleksi alam,” imbuhnya.
Dari 150 orang pendaftar, tambah Khairul, terdapat 103 orang yang dinyatakan lolos seleksi dan berhak mengikuti Diklat Ekonomi Islam. “Dari jumlah itu, sayang hanya 76 orang yang benar benar serius ingin bergabung KSEI KES dengan ditandai kehadirannya pada Diklat Ekonomi Islam tahun ini,” ujarnya.
Senada dengan Khairul, Presiden KSEI KES FEBI UIN SMH Banten, Irfan Gian Pratama berharap, dari kegiatan ini adalah dapat melahirkan pejuang ekonom rabbani baru yang siap berkontribusi dalam dakwah ekonomi Syariah.
“Harapannya kegiatan ini dapat mewujudkan kader yang nantinya dapat berkontribusi dengan baik di KSEI KES UIN SMH Banten,” katanya.
Selain itu ia juga mengungkapkan bahwa harapannya para kader baru nantinya bisa memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat bahwa solusi untuk pemahaman permasalahan ekonomi Indonesia adalah Ekonomi Syariah.
“Adapun output yang diharapkan dari kegiatan DEI ini adalah lahirnya punggawa-punggawa baru yang akan membersamai seluruh elemen-elemen KSEI se-Indonesia untuk bersama-sama mendakwahkan ekonomi syariah atau membumikannya kepada masyarakat,” tutur Irfan.
Sementara Zakiyatunnufus, salah satu kader baru KSEI KES menuturkan, keinginannya bergabung KSEI KES adalah untuk memperbanyak ilmu tentang ekonomi Syariah, mengetahui perkembangan ekonomi syariah di Indonesia, serta mengembangkan diri.
“Alhamdulillah, saya dapatkan itu di kegiatan DEI ini. Yang jelas menurut saya kegiatan ini menarik, meskipun kegiatannya banyak materi dan terkesan formal tetapi tidak membuat jenuh. Saya juga belajar tentang kedisplinan, keberanian, dan masih banyak yang lainnya,” pungkasnya. (Juanda)