InspirasiKesehatan

Fenomena Kesurupan, Gangguan Jiwa atau Kerasukan Setan?

biem.co — Kesurupan atau kerasukan bukan merupakan hal yang asing di Indonesia. Fenomena ini seringkali dikaitkan dengan dunia mistis. Bukan tanpa sebab, karena kesurupan dipercaya sebagai suatu kondisi di mana jiwa seseorang dirasuki oleh setan, jin, atau makhluk halus lainnya.

Kendati demikian, anggapan tersebut tak sepenuhnya benar. Sebab ternyata dalam dunia medis, kesurupan merupakan bagian dari gangguan jiwa.

Menurut Residen Psikiatri dan Hipnoterapis dr. Jiemi Ardian, yang kerap mengampanyekan pentingnya kesadaran mental di jejaring Twitter lewat akun @jiemiardian, bahwa sesuatu disebut gangguan jiwa ketika dia mengakibatkan penderitaan dan ketidakmampuan dalam menjalani fungsi keseharian.

“Ketika kondisi tersebut secara langsung sudah menyebabkan distress dan disability signifikan dalam fungsi kehidupan sehari-hari (perawatan diri, belajar, bekerja, rekreasi dsb),” tulis Jiemi, Senin (15/10).

Penulis buku Hipnosis Cinta inipun menekankan masyarakat untuk bisa membedakan gangguan jiwa dengan perilaku yang tidak sesuai dengan budaya.

“Di Jawa, kesurupan dianggap normal, wajar. Menurut psikiatri, ini gangguan jiwa,” ujarnya.

Ia kemudian menyampaikan, bahwa tidak semua hal yang diterima budaya itu baik-baik saja menurut psikiatri. Pun sebaliknya, tidak semua hal yang menurut psikiatri bukan gangguan jiwa, sesuai dengan budaya masyarakat setempat.

“Kesurupan itu perilaku yang tidak terkontrol, mengganggu fungsi kehidupan. Walau wajar, ini gangguan jiwa,” pungkasnya. (HH)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button