KABUPATEN SERANG, biem.co – Pembangunan manusia di Kabupaten Serang terus mengalami kemajuan. Pada tahun 2017, IPM Kabupaten Serang telah mencapai 65,60, atau meningkat 0,48 poin dibandingkan tahun lalu yang sebesar 65,12. Ini semua tentu saja karena kemajuan di beberapa sektor termasuk sektor pendidikan. dan kesehatan.
Dari rilis yang diterima redaksi biem.co, menurut Bupati Serang, ,Hj. Ratu Tatu Chasanah, Keberhasilan program pendidikan di Kabupaten Serang sudah sangat terlihat. Kenaikan IPM (2016-2017) Kabupaten Serang terbesar ketiga sebesar 0,48 pin, dari delapan daerah di Banten. Setelah kenaikan IPM Kabupaten Tangerang 0,53 poin, dan Kota Tangsel 0,73 poin. Kenaikan angka rata-rata lama sekolah juga tertinggi, sebesar 0,19 poin, sama seperti Pandeglang. Sementara enam daerah lain hanya 0,01 poin.
Keberadaan guru honorer pun sangat membantu pendidikan di Kabupaten Serang. Bahkan Pemkab Serang telah menambahkan insentif honorer K2 dan operator sekolah sebesar Rp5,8 miliar untuk 2.911 honorer K2 sekolah dasar (SD), Rp 624 juta untuk operator sekolah, dan Rp1 miliar yang disediakan untuk 1.476 honorer K2 SMP. Dananya kita turunkan setahun sekali, masing-masing guru SD dan SMP mendapatkan Rp700 ribu, operator sekolah Rp 350 ribu per orang. Pemkab Serang akan terus meningkatkan kesejahteraan para guru. Selain insentif, Pemkab Serang juga memberikan beasiswa kepada para guru di Kabupaten Serang untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam mendidik siswa-siswi di sekolah.
Kabupaten Serang menjadi daerah tertua dari delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten. Usianya sudah 492 tahun. Sudah memekarkan dua daerah, yakni Kota Cilegon dan Kota Serang. Karena pemekaran dua daerah kotamadya ini, indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Serang seperti tergerus. Namun menurut data BPS, perbandingan IPM 2016 dan 2017, peningkatan IPM Kabupaten Serang terbesar ketiga setelah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, sebesar 0.48 poin. Bupati Serang mengatakan, “Kami akan terus fokus pada peningkatan IPM”.
Prinsip dan filosofi yang dipegang teguh Tatu selaku Bupati Serang dalam mengemban amanah yang diberikan Rakyat Serang, menurutnya adalah niat tulus mengabdi, bermanfaat untuk masyarakat. Tatu juga mengatakan, “jika ingin sukses, berprestasi, dan menjadi yang terbaik, maka harus bekerja dengan upaya terbaik. ‘Do The Best, Be The Best'”. Prinsip itu yang menjadi semangat sekaligus motivasi untuk menyelesaikan banyak persoalan di Kabupaten Serang yang cukup kompleks.
Menurut Tatu, pada awal menjabat, dari sekira 601 kilometer jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Serang, sekira 400 KM lebih dalam keadaan rusak. Kemudian menurut BPS pada tahun 2015, rata-rata lama sekolah 6,9 tahun, angka harapan hidup sekira 63,59 tahun, dan pengangguran terbuka 14,8 persen. Menurut Bupati Serang, ia seperti dipacu untuk membuat banyak terobosan program dengan cepat dan tepat.
Untuk menarik investor, potensi yang dimiliki Kabupaten Serang pun sangat besar. Menurut Tatu, “dirinya bersama para pemangku kebijakan menyediakan zona industri Serang bagian barat, meliputi Kecamatan Bojonegara, Puloampel & Kramatwatu dengan luas total 4.000 hektare berada di sepanjang pantai Teluk Banten untuk pengembangan industri mesin, logam dasar, kimia, maritim dan pelabuhan. Sementara zona industri Serang bagian timur meliputi Kecamatan Cikande dan Kragilan dengan luas kawasan 1.115 hektare mempunyai tingkat aksesibilitas yang tinggi karena dilintasi jalan negara Jakarta-Merak. Tak kalah menjanjikan, investasi sektor pertanian dan perikanan padi sawah, luas eksisting 5.547 hektare, kapasitas produksi 4-5 ton/hektare, masa tanam 3-4 bulan.
Keunggulan investasi di Kabupaten Serang menurutnya adalah fakta bahwa perekonomian secara riil mengalami kenaikan dengan laju pertumbuhan kelompok tersier sebesar 7,54 %, kelompok sekunder 6,03 % dan kelompok primer 2,20 %. Kabupaten Serang merupakan penyangga ibu kota Provinsi Banten. Ia terus mendukung Infrastruktur dibenahi untuk mendukung investasi.
Selain itu, meningkatnya angkatan kerja di Kabupaten Serang pun menjadi alasan diterimanya beberapa penghargaan untuk Bupati Serang.
Prestasi lainnya:
Pada periode 2015-2017 saja, angkatan kerja mengalami peningkatan dari 620,52 ribu menjadi 628,10 ribu pada Agustus 2017. Peningkatan itu karena bertambahnya angkatan kerja sebanyak 17,79 ribu. Namun pengangguran justru menurun dari 91,84 ribu menjadi 81,63 ribu. Tingkat pengangguran pada 2015 sebesar 14,8 persen, menurun pada 2017 menjadi 13 persen.
Penurunan jumlah pengangguran terus diupayakan dengan berbagai program, terutama pelatihan tenaga kerja agar warga Kabupaten Serang punya skill dan diserap industri. Tidak lupa sektor lain juga didorong mampu menyerap tenaga kerja, mulai dari sektor pertanian sampai sektor pariwisata. Kami bekerja sama dengan balai-balai pelatihan dan sedang membangun balai pelatihan kerja.
Masalah terbesar di Kabupaten Serang adalah infrastruktur. Hampir semua kecamatan terdapat infrastruktur jalan yang masih buruk. Perda Percepatan Pembangunan Infrastruktur adalah salah satu solusinya. Pada perda tersebut diamanatkan alokasi anggaran sebesar Rp1,5 triliun untuk mempercepat pembangunan jalan selama lima tahun ke depan atau dari 2017 hingga 2021. Anggaran untuk pembangunan jalan yang tertuang dalam raperda yaitu 2017 sebesar Rp300 miliar, 2018 sebesar Rp330 miliar, 2019 sebesar Rp330 miliar, 2020 sebesar Rp350 miliar, 2021 sebesar Rp224 miliar.
Prestasi lainnya:
Data tahun 2017, kondisi jalan kabupaten dan kondisi mantap dengan betonisasi sekira 68,90 persen atau 420,50 km, kondisi sedang 12,35 persen atau 75,36 km, rusak Ringan 15,66 persen atau 95,57 km, dan rusak berat 3,10 persen atau 18,90 km. Tahun ini, penanganan jalan kabupaten sepanjang 95,758 km dan penanganan jalan desa sepanjang 36,326 km. Kami optimistis, pada 2021, semua jalan kewenangan Pemkab Serang, dalam kondisi mantap atau dengan kondisi beton.
Menyoal pelayanan kesehatan masyarakat, pemerintah Kabupaten Serang, sejak tahun lalu, meluncurkan kartu jaminan kesehatan nasional (JKN)-Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk para kader posyandu se-Kabupaten Serang. Menjamin kesehatan 5.304 kader posyandu dengan anggaran lebih dari Rp3 miliar. Pada program ini, beban biaya ditanggung Pemkab Serang melalui premi JKN kader kepada Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan setiap tahun.
Program kesehatan lain, diantaranya Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Penerima Bantuan Iuran (PBI) untuk 27.244 jiwa dan 77 unit Kendaraan Operasional Motor Bagi Pendamping dan Operator PKH Kabupaten Serang. Kemudian tahun 2019, kami akan memberikan ambulans untuk seluruh desa di Kabupaten Serang.
Kemudian ada pula program jaminan persalinan (jampersal) dan rumah tunggu kelahiran (RTK). Tahun 2017, RTK ada 16 Kecamatan dan 1 di dekat Rumah Sakit Drajat Prawiranegara (RSUDDP). Kemudian Pemkab Serang menambah tenaga kesehatan, mulai dari dokter hingga perawat di seluruh puskesmas, agar pelayanan maksimal. Fasilitas kesehatan sudah ada 31 puskesmas terdiri atas 16 puskesmas perawatan dan 15 puskemas non perawatan tersebar di 29 kecamatan serta satu RSUD dengan predikat akreditasi paripurna.
Pelayanan publik tak luput jadi perhatian. Menurut Bupati Serang, setiap daerah punya karakteristik berbeda, termasuk di daerahnya. Karena itu, pelayanan terhadap masyarakat menyesuaikan. Misalnya, Karena Kabupaten Serang punya warga yang tinggal di pulau, maka pelayanan administrasi kependudukan, kami jemput bola, mendatangi warga di pulau tersebut. Pelayanan lain dipermudah, perizinan sudah satu pintu dan online.
Menyoal pelayanan publik dan kinerjanya, Tatu sudah membuktikan pernah meraih penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) tahun 2017 dengan predikat BB (sangat baik). Maka segala program pelayanan, harus dirasakan langsung masyarakat, harus efektif. Menurut TAtu, “Saya selaku bupati mengevaluasi langsung SAKIP”.
Selanjutnya, Pengembangan dan pengelolaan kawasan strategis di Kabupaten Serang pun terus diupayakan, yang pada dasarnya direncanakan dengan melihat karakteristik kawasan. Secara umum kebijakan pengembangan kawasan strategis tersebut meliputi kawasan yang didorong pengembangannya dan dikendalikan pengembangannya. Misalnya, sudah terpetakan kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi, kepentingan sosial budaya, dan kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
Namun seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat, RTRW Kabupaten Serang akan segera direvisi. Ini guna menyesuaikan dengan arah pembangunan nasional.
Menyoal pemberdayaan masyarakat desa melalui dana desa pun sudah dirasakan cukup efektif. Dana desa Kabupaten Serang turun sekitar Rp 30 miliar. Dari Rp 277 miliar pada 2017, menjadi Rp 247 miliar pada 2018. Sebab formula pembagiannya berubah, lebih pro ke desa tertinggal yang angka penduduk miskinnya tinggi. Sementara, di Kabupaten Serang sekarang ada peningkatan pendapatan rata-rata masyarakatnya dan angka penduduk miskin turun. Nah, karena penduduk miskinnya itu turun, maka otomatis dana desa turun.
Pendapatan rata-rata penduduk di Kabupaten Serang sekitar Rp 41 juta per tahun. Ini prestasi nomor tiga se-Provinsi Banten dan tidak jauh dari nasional, dengan pertumbuhan ekonomi nasional 5 persen. Dana desa itu terbukti mengurangi angka kemiskinan.
Kemudian menyoal proyeksi, mengingat jarak yang dekat antara Kabupaten Serang dengan DKI Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian Indonesia, proyek strategis yang akan dilakukan antara lain jalan tol Serang-Panimbang dan Bendungan Sindangheula. Progres pembangunannya sudah terlihat. Semoga selesai sesuai target. Kami pun sudah minta satu lagi program ke pemerintah pusat, yaitu revitalisasi Kali Mati, di daerah Kecamatan Tirtayasa. Alhamdulillah sudah dianggarkan dan dibantu koordinasi ke pemerintah pusat oleh Pak KH Ma’ruf Amin yang kebetulan keturunan Syech Nawawi Albantani, asal Kabupaten Serang.
Last but not least, sektor pertanian yang memiliki luas lahan sebesar 87.000 hektare, dengan 48.000 hektare adalah sawah. Bupati pernah menyampaikan ke Menteri Pertanian bahwa pengairan pompanisasi ini yang jadi masalah sedimentasi, tembok penahan air, dan pintu air. Khususnya di Tanara ini, Gapoktan titip pesan butuh gardu listrik. Kita butuh bantuan genset untuk pompanisasi irigasi dari Sungai Cidurian.
Sementara kami juga terus memperbaiki saluran irigasi, memberikan pupuk kepada petani, dan alat mesin pertanian. Kami yakin Kabupaten Serang akan terus swasembada pangan.
Kendala yang dihadapi Tatu sangat beragam, diantaranya, keterbatasan anggaran. Karena itu, kata Tatu, “kami selalu mendorong anggaran pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat untuk turun ke Kabupaten Serang. Bahkan saya selaku bupati kerap melobi langsung kementerian untuk bantu maksimal Kabupaten Serang. Alhamdulillah banyak kementerian yang bantu. Mulai dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR, hingga Kemenpan RB.”
Semua sudah on the track. Dari sisi anggaran, kita selalu mendapatkan WTP dari BPK, sudah tujuh kali berturut-turut. Dari sisi akuntabilitasi kinerja, SAKIP kita sudah sangat baik menurut penilaian Kemenpan. Arah anggaran dan kebijakan Pemkab Serang juga sudah sesuai RPJMD yang fokus pada peningkatan indeks pembangunan manusia atau IPM. Semua sudah sesuai jalurnya, tinggal komitmen dan konsistensi yang terus dijaga.
Pesan dan harapan Ratu Tatu Chasanah untuk masyarakat di Hari jadi Kab Serang ke 492 adalah, “untuk aparatur Kabupaten Serang, mari terus bekerja penuh ikhlas, sepenuh hati, dan segenap jiwa raga kita abdikan diri untuk masyarakat. Kerja-kerja kita akan menjadi prestasi bangsa. Kita banggakan daerah ini, Kabupaten Serang tercinta.
Pembangunan ke depan, masih terus butuh sinergi, baik antara pemerintah dengan pemerintah, pemerintah dengan masyarakat, dan pemerintah dengan pengusaha. Kami yakin, sinergi akan berbuah prestasi.
Dirgahayu ke-492 Kabupaten Serang. ^_^ (ist/adv)