biem.co — Perhelatan Asian Para Games 2018 resmi dibuka pada Sabtu (6/10) malam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Upacara pembukaan multievent olahraga disabilitas terbesar se-Asia ini berlangsung meriah dan penuh makna.
Diawali dengan beberapa adegan penuh warna dan simbolisasi bahwa Indonesia adalah negara yang penuh keanekaragaman. Hal tersebut ditunjukkan dalam miniatur masjid, gereja, wihara, dan pura yang disertai dengan doa dari masing-masing agama.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra). Sebelum dikibarkan bendera tersebut dibawa oleh Puan Maharani selaku Ketua Dewan Pengarah Asian Para Games 2018.
Baca Juga
Dalam pengibaran bendera, Shanna Shannon mengiringi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama anak-anak Jakarta dan desa Bengkala yang menyanyi dengan bahasa isyarat.
Setelahnya, terdapat pembacaan refleksi Pancasila yang dilakukan Reza Rahadian dan Surya Sahetapy.
Acara dilanjutkan parade atlet dari 43 negara yang disambut pertunjukan cahaya. Dari 43 negara yang turut serta, selain Indonesia, kontingen China dan Palestina paling mendapat sambutan meriah dan hangat.
Kontingen China yang tampil keenam mendapat sambutan yang cukup meriah karena mereka membawa spanduk bertuliskan Hello Indonesia. Hal tersebut diyakini sebagai bentuk persahabatan antara China dan Indonesia.
Sementara kontingen Palestina yang hanya diwakili dua orang di parade atlet mendapat sambutan yang sangat meriah dan hangat, bahkan ini membuat salah seorang wakil Palestina yang memakai kursi roda dan memegang bendera terlihat matanya berkaca-kaca.
Penyebab meriah dan hangatnya sambutan penonton pada Palestina tentu karena ikatan yang terjalin antara Palestina dan Indonesia begitu erat dan terasa sejak lama.
Parade Asian Para Games 2018 sendiri melibatkan 3.000 atlet. Saat kontingen Indonesia memasuki stadion, penonton pun langsung memberikan sambutan yang sangat luar biasa dengan diiringi lagu Kebyar-kebyar dan Garuda di Dadaku. (eys)