biem.co – Mengenai program pembangunan di Indonesia, Bank Dunia akan mengucurkan pinjaman bernilai US$924,6 juta atau setara Rp13,86 triliun (kurs Rp15 ribu per dolar AS).
Dilansir dari CNNI, menurut Kementerian Keuangan Ri, Jumat (5/10) ada enam program pembangunan yang akan dibiayai dengan utang tersebut:
- Peningkatan pengelolaan limbah padat di kota-kota besar di Indonesia.
Pada program ini, Bank Dunia berkomitmen memberi pembiayaan sebesar US$100 miliar atau 52 persen dari total kebutuhan proyek senilai US$192 miliar. Sebelumnya, Kementerian Keuangan ditunjuk pemerintah sebagai pihak peminjam. Sedangkan pelaksanaan program akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). - Program pengelolaan air limbah di perkotaan milik Kementerian PUPR.
Bank Dunia akan memberi komitmen 100 persen senilai biaya yang dibutuhkan mencapai US$200 miliar - Program peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam belanja pendidikan.
Bank Dunia memberikan komitmen 100 persen senilai US$300 miliar. Kerja sama ini diajukan oleh Kemenkeu dengan pelaksana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). - Proyek Pembangunan Perkotaan Nasional (National Urban Development Project/NUDP) dengan komitmen 100 persen senilai US$49,6 miliar.
- Program penguatan kelembagaan untuk peningkatan layanan desa yang dilaksanakan Kementerian PUPR.
Bank Dunia memberi komitmen sebesar US$350 juta atau 24,17 persen dari total kebutuhan biaya senilai US$1,44 miliar. - Program mitigasi risiko sumber daya alam berupa panas bumi atau geothermal dengan nilai komitmen sebesar US$225 juta atau 46,39 persen dari total kebutuhan US$485 juta.
(iqbal)
Editor: Jalaludin Ega