LAMPUNG, biem.co — Aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau disertai suara dentuman masih terus berlangsung hingga kini.
Seperti disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Gunung Anak Krakatau hampir setiap hari meletus. Bahkan pada Selasa (02/10) lalu, telah terjadi 156 kali letusan yang melontarkan abu, pasir, dan lava pijar.
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data visual maupun instrumental dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), hingga Rabu (03/10), aktivitas Gunung Anak Krakatau masih tetap berada di Level II (Waspada).
Sehubungan dengan status tersebut, pihak PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 2 Km dari kawah.
Seperti diketahui, bahwa hampir seluruh tubuh Gunung Anak Krakatau yang berdiameter 2 Km merupakan Kawasan rawan bencana.
“Berdasarkan data-data visual dan instrumental, potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini adalah lontaran material pijar dalam radius 2 kilometer dari pusat erupsi. Sedangkan sebaran abu vulkanik tergantung dari arah dan kecepatan angin,” terang Kepala PVMBG, Kasbani, dalam konferensi persnya, Rabu (03/10).
Pihaknya pun meminta masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung untuk tenang dan tidak mempercayai isu-isu erupsi Gunung Krakatau yang akan menyebabkan tsunami.
“(Anda) dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan BPBD setempat,” pungkasnya. (HH)