BALIKPAPAN, biem.co — Tanoto Foundation, baru-baru ini menggelar Pelatihan Monitoring dan Evaluasi di Hotel Novotel, Balikpapan. Pelatihan yang dihadiri oleh 22 peserta dari Kutai Kartanegara dan Balikpapan ini dilakukan sebagai bentuk kerja sama dalam program Pelita Pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut, para peserta yang terdiri dari guru, kepala sekolah, dan pengawas ini mempelajari berbagai instrumen monitoring dan evaluasi terkait dengan manajemen sekolah, pembelajaran, dan kompetensi siswa.
Seperti dikatakan Budi Setiawan, Spesialis Monitoring dan Evaluasi program Pelita, mereka diproyeksikan terjun ke lapangan mengukur tingkat awal sekolah atau mengambil baseline data pada pertengahan bulan September 2018 ini dan akan terjun kembali dua tahun lagi ke depan untuk mengukur tingkat perubahan sekolah setelah mendapatkan intervensi Program Pelita Pendidikan.
“Sehingga bisa dilihat signifikan atau tidaknya perubahan dan perkembangan sekolah setelah adanya program ini, dan menjadi pertanggungjawaban ke publik dan pemerintah. Data awal ini akan menjadi pijakan dan pembanding kemajuan sekolah dari tahun ke tahun,” terang Budi, lewat keterangan yang diterima biem.co.
Adapun baseline data diketahui akan diambil di tujuh sekolah di Kutai Kartanegara dan tujuh sekolah di Balikpapan.
“14 sekolah ini akan menjadi sampel dari 48 SD/MI dan SMP/MTs yang baru terpilih menjadi mitra Pelita Pendidikan,” imbuhnya.
Sementara itu, sasaran utama program tersebut sendiri adalah peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah, di mana pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan whole school development, atau seluruh aspek berkaitan dengan sekolah akan disasar dan seluruh stakeholder sekolah secara langsung maupun tidak langsung akan dilibatkan dalam program.
“Program hanya berkaitan dengan bantuan teknis peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan bukan pengembangan infrastruktur,” pungkasnya. (HH)