biem.co – Senin (10/9/2018), Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia mencatat simpanan valas masyarakat pada Juli 2018 tercatat Rp 236,62 triliun.
Dibandingkan Juli 2017 yang sebesar Rp 224,09 triliun, Angka tersbut naik Rp 12,53 triliun. Sementara itu, pada Juli 2016 simpanan dolar masyarakat mencapai Rp 191,58 triliun.
Dengan kondisi ini, sebagaimana dilansir cnbc.id, Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara memberikan imbauan agar masyarakat segera menukarkan dolarnya. Serta bagi yang ingin membeli sebaiknya tidak dilakukan apalagi hanya untuk disimpan.
“Kalau BI mengharapkan tentu masyarakat dan eksportir mengonversi dolarnya. Memang kalau tidak perlu ya untuk apa beli,” ujar Mirza di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (10/9/2018).
Menurutnya, BI juga telah menaikkan suku bunga agar menarik bagi investor. Kemudian, saat ini BI bahkan telah membuat kebijakan baru untuk ekportir agar menukarkan dolarnya dengan harga yang murah.
Disisi lain, untuk masyarakat lainnya, BI dan pemerintah mengeluarkan surat utang dengan bunga yang tinggi. Dengan demikian, Mirza menekankan bahwa rupiah sudah sangat menarik.
“Suku bunga rupiah juga sudah menarik ya kan?! Kalau beli SBN sekarang yield-nya 8%, yang dijual Kemenkeu SBR itu 8,5%. Jadi ya lebih baik pegang aset rupiah,” jelasnya. (Iqbal/red)
