KabarTerkini

Soroti Nilai Tukar, Wasekjen PII: Bencana Besar sedang Melanda Indonesia

JAKARTA, biem.co – Wasekjen PB Pelajar Islam Indonesia (PII) menilai Pemerintah lamban serta kurang serius dalam menyikapi pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika serikat (AS).

Wasekjend PB PII, Aziz Faudzul Azim, ikut menyoroti soal pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar (AS), menurutnya, terpantau pada Kamis (6/09/18) nilai tukar rupiah berada pada titik Rp14.904 per dolar Amerika Serikat, dan hingga Sabtu (8/09/18) sudah mencapai level Rp14.966 per dolar Amerika Serikat. penurunan yang cukup drastis dalam waktu singkat.

“Besar kemungkinan nilai rupiah terhadap dolar AS akan terus merosot hingga lebih dari 15.000, padahal menyentuh level 14.000 saja, itu bencana besar bagi perekonomian Indonesia. Maka saat ini lebih dari bencana besar sedang melanda Indonesia,” ungkapnya kepada biem.co, Sabtu (8/09/2019).

Selain itu, lebih lanjut Wasekjen PB PII ini mengatakan, saat ini pemerintah malah sibuk menyalahkan kondisi eksternal seolah menghilangkan sentimen perekonomian internal yang juga sangat mempengaruhi anjloknya nilai rupiah. Sebut saja neraca perdagangan Indonesia yang mengalami defisit, kemudian kinerja perdagangan yang kurang optimal yang juga penyebab defisit perdagangan Indonesia, atau masalah kepemilikan asing di surat berharga negara yang dinilai cukup besar.

“Dengan kondisi pemerintah yang terus menyalahkan kondisi eksternal, kian diragukan pemerintah dapat mengatasi musibah besar terpuruknya nilai rupiah ini,” jelasnya.

Menurut Aziz, memang ada beberapa pihak yang diuntungkan dengan melemahnya nilai rupiah ini. Tetapi itu hanya sementara dan bukan untuk kepentingan nasional.

Jika pemerintah tidak fokus dan masih bermain-main dengan musibah besar ini, apalagi hingga mengambil keuntungan pribadi dari keterpurukan ekonomi nasional, maka Menkeu sebagai pimpinan lembaga negara yang paling bertanggung jawab terhadap persoalan ini harus diganti. Saya kira masih banyak ekonom yang mampu menangani musibah ini di Indonesia, bukan hanya satu orang.

“Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan kondisi ekonomi nasional akan membaik jika pemerintah serius dan mau fokus mengedepankan kepentingan nasional,” pungkas Aziz. (Awd)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button