KABUPATEN PANDEGLANG, biem.co — Pasca meroketnya Dolar AS, harga kedelai di daerah Pandeglang dan sekitarnya masih relatif normal yaitu Rp7.600 per kilogram.
Menurut Salam, salah satu pengrajin tempe asal Labuan Pandeglang, harga kedelai masih relatif normal.
”Saya beli kedelai per kilonya Rp7.600, jadi masih normal. Sebelumnya sih Rp 7.550 per kilonya, ke depan saya nggak tahu bakal naik atau tidak,” ujarnya kepada biem.co, Kamis (06/09).
Untuk menyiasati jika harga kedelai naik, Salam tidak akan manaikkan harga jual tempe, melainkan akan mengurangi ukurannya.
“Biasanya, kalau harga kedelainya naik saya mengurangi ukuran tempe, karena kalau dinaikin harganya pelanggan bisa kabur,” terangnya.
Salam berharap, pasca meroketnya Dolar AS dan kebijakan baru pemerintah terhadap pembatasan impor tidak mempengaruhi harga kedelai.
”Ya, semoga aja harga kedelainya nggak ikut naik, supaya sama-sama enak jual tempenya, konsumen senang dan saya pun tidak terbebani karena komplen ukuran tempe kecil,” pungkasnya. (IY)