biem.co – Demi meningkatkan ekspor, Pemerintah Indonesia akan menyiapkan insentif teknologi untuk produsen makanan dan minuman olahan dalam negeri.
Direktur Industri Minuman, Hasil tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian, Abul Rochim mengatakan bahwa insentif dipersiapkan dalam rangka pelaksanaan industri 4.0. Kemudian saat ini, Kementerian Perindustrian tengah menyusun rancangan insentif tersebut.
Dilansir CNN, Kementerian Perindustrian juga tengah menyiapkan rencana aksi pengembangan industri 4.0 untuk industri makanan dan minuman olahan.
Baca juga:
Rochim mengatakan bahwa pihaknya juga akan melaksanakan kegiatan pelatihan ekspor bagi industri tersebut. Serta ada juga kegiatan temu bisnis dan promosi investasi.
“Pemberian insentif teknologi untuk industri makanan dan minuman tersebut tak lepas dari posisi industri tersebut di dalam sektor industri prioritas pemerintah,” ungkapnya.
Peta jalan yang dimiliki pemerintah saat ini, industri makanan dan minuman menjadi satu dari lima sektor industri manufaktur yang tengah dipersiapkan oleh pemerintah menjadi pionir era revolusi industri 4.0.
Rochim meyakini prioritas tersebut dapat mendongkrak nilai ekspor industri makanan dan minuman dari yang tahun ini baru mencapai US$12,65 miliar menjadi US$50 pada 2025 mendatang.
Agar kinerja industri makanan dan minuman olahan terus positif, lanjut Rochim, Kementerian Perindustrian dan pemerintah akan memperbaiki alur material, menetapkan proyek percontohan dan memberikan bantuan cyber-phsyical system.
“Hal tersebut diharapkan bisa mengurangi ketergantungan pada produk makanan dan minuman olahan. Upaya tersebut juga diharapkan Indonesia pada 2030 mendatang bisa menjadi lima besar eksportir di tingkat global,” katanya. (Iqbal/red)