KOTA SERANG, biem.co — Sudah menjadi tradisi masyarakat Kota Serang, pasar tumpah atau seringkali disebut ‘Pasar Jedogan’ selalu diadakan setiap tahunnya di malam takbir Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha.
Pasar Jedogan ini bertempat di Jl. Sultan Ageng Tirtayasa, Kota Serang atau sering disebut Pasar Royal.
Pasar tumpah atau pasar jedogan ini dimulai dari H-4 malam takbir hari raya umat muslim. Pasar ini dibuka setiap pukul 17.00 WIB hingga larut malam. Dan Pasar Jedogan ini diisi dengan pedagang musiman dari dalam maupun luar Kota Serang.
Seperti pantauan biem.co di lapangan, H-5 Idul Adha, sepanjang jalan Pasar Royal sudah diberi tanda dengan garis cat putih sepanjang kira-kira dua meter.
Baca Juga
Garis tersebut merupakan tanda untuk lapak pedagang musiman berjualan di tempat itu. Dikatakan Epi, pedagang musiman yang menjual baju koko ini, katanya Pasar Jedogan merupakan tradisi dari tahun 1987.
“Saya usaha dagang musiman ini dari tahun 1996. Memanfaatkan momen dengan jualan macem-macem, kayak baju koko, kemeja, sama pakaian anak,” ujarnya.
“Saya sama kayak lainnya, buka jam lima. Sekalian di ujung jalan di tutup sama petugas, jadi kendaraan tidak bisa masuk,” ucapnya.
Diakuinya, tahun ini pengunjung mengurang karena banyaknya mall.
Ditemui biem.co, Evi, pedagang musiman asal Jakarta ini berjualan baju koko dan kemeja dari tahun 2001.
“Saya memilih berdagang di sini (red: Pasar Jedogan) karena budaya belanja lebih kencang. Kalau di Jakarta jelas beda sama Serang, nggak ada seperti ini,” ungkapnya.
Diketahui, dirinya dua kali berjualan dalam setahun, yakni malam takbir Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. “Ya, karena udah jadi tradisi jadi di sini terus, walaupun yang ramainya di malam takbir Idul Fitri,” tuturnya.
“Ya bersyukur pendapatan bisa menutupi modal. Meskipun perkembangan penjualan kurang dan menurun dari tiga tahun kebelakangan,” pungkasnya.
Tidak hanya berasal dari Kota Serang, pembeli di Pasar Jedogan pun rata-rata di luar Kota Serang juga seperi kawasan Serang Timur, Rangkasbitung, Cikande, maupun Cilegon. Kenapa seperti itu? Pasalnya, semakin malam, harga barang semakin murah. Terlebih saat penutupan menjelang Hari Raya.
Semakin murahnya barang, kira-kira dia tas pukul 00.00 WIB, Pasar Jedogan akan dipadati banyak orang dan saling berdesak-desakan. Maka dari itu, momen tersebut dinamakan Pasar Jedogan.
Nah, kalau ada Sobat biem yang belum pernah dan ingin ke sana, biem.co akan memberikan tips berbelanja di sana.
Yang pertama, Sobat biem targetkan apa saja yang ingin dibeli, karena berbagai macam jenis barang sangatlah menggoda untuk dibelanjakan.
Kedua, bawa uang dan barang secukupnya. Dan yang ketiga, siapkan fisik, karena semakin malam semakin berdesakan. (Dion)