KOTA SERANG, biem.co — Pergerakan mahasiswa didalam kampus, terlebih itu mahasiswa yang statusnya mengikuti Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa), seharusnya dapat mencerminkan dirinya sebagai agent of change lewat kegiatan yang dilakukan secara masif dalam satu periode kepengurusan.
Hal itu diungkapkan Muhammad Furqon Hadiwijaya (24) yang merupakan Dewan Penasehat (DP) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam Bina Bangsa (Mapelba) Universitas Bina Bangsa (Uniba).
Ia mengaku sangat prihatin melihat pergerakan organisasi kemahasiswaan di Uniba, karena memang mahasiswa sebagai agent of change, dengan kata lain dapat membuat satu bentuk perubahan.
“Untuk bentuk perubahan yang besar harus dimulai dari yang kecil, sebelum kita turun ke dunia yang luas, kampus adalah miniatur dari dunia yang luas itu. Di lingkungan kampus kita belajar mengembangkan minat dan bakat kita berkreasi dan berekspresi serta melakukan hal-hal yang produktif lainnya yang memang sudah ada wadah untuk mengembangkan minat dan bakat yang difasilitasi oleh kampus. Hanya saja saya melihatnya belakangan ini kurang maksimal, bukan berarti tidak difasilitasi,” papar Furqon.
“Fasilitas ada, hanya saja kurang maksimal, bentuk support juga ada hanya saja kurang maksimal,” imbuhnya.
Baca Juga
Furqon menjelaskan bahwa ketidakmaksimalan tersebutlah yang membuat teman-teman Ormawa kurang ‘greget’ untuk mengembangkan minat dan bakatnya.
“Di sisi lain, mahasiswa kurang daya gedornya, dengan kata lain mentalnya melempem. Pihak lembaga juga kurang maksimal memberikan motivasi serta dorongan untuk melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan minat dan bakat,” jelasnya.
Sementara itu, Noval Fathurrohman selaku DP UKM Lingkup Seni dan Budaya (Lisbu) Uniba mengatakan, bahwa penurunan fase intensitas kegiatan pada organisasi kemahasiswaan masih bisa dikatakan wajar.
“Karena memang ada pasang surutnya dalam organisasi kemahasiswaan sendiri,” singkatnya.
Faktor generasi dinilai Noval punya pengaruh terhadap dinamika pergerakan Ormawa di Uniba.
“Anggota-anggota baru tidak sesemangat senior-seniornya. Di sisi lain, regenerasi itu penting. Dilihat dari dinamikanya sendiri, justru khususnya di kemahasiswaan sekarang sudah banyak organisasi baru seperti himpunan dan lainnya,” jelas Noval.
“Yang namanya Keluarga Besar Mahasiswa dulu itu kental banget satu sama lain, kalau sekarang jujur yang saya lihat itu cuek satu sama lainnya,” imbuhnya.
Noval mengatakan, para pelaku Ormawa di Uniba sendiri harus duduk bersama serta berdiskusi agar bisa kembali meramaikan kampus lewat kegiatannya.
Namun, awak biem.co sendiri mendapat penolakan dari Ar Chaerudin selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan alumni saat akan diwawancari mengenai carut marut permasalahan di kalangan Ormawa tersebut. (Iqbal/red)