biem.co – Pulau Lombok kembali mendapat guncangan gempa yang cukup besar, pada Minggu (19/08). Gempa terjadi tepat pukul 22:56:27 WITA dengan kekuatan 7 SR. Adapun pusat gempa berada di 8,28 LS dan 116,71 BT dengan kedalaman 10 km.
Namun, gempa tersebut kemudian diperbaharui menjadi 6,9 SR berdasarkan data dari 144 sensor. Titik pusat gempa berada di 8,44 LS dan 116,68 BT dengan kedalaman 18 km.
Dampak gempa berdasarkan laporan masyarakat dan hasil analisis peta guncangan menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Barat, Mataram, Praya, Sumbawa, Denpasar, Waingapu, Ruteng, dan Makassar.
Dikatakan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, bahwa gempa yang terjadi semalam merupakan aktivitas gempa baru yang berbeda dari gempa berkekuatan 7 SR yang terjadi pada Minggu (05/08) lalu.
“Meskipun seluruh aktivitas gempa yang terjadi berkaitan dengan struktur geologi sesar naik Flores tetapi antara gempa M=7,0 dan gempa M=6,9 yang terjadi baru saja memiliki bidang deformasi yang berbeda,” jelas Dwikorita dalam press release, Senin (20/08).
Berdasarkan hasil analisis mekanisme, Dwikorita menyebut bahwa sumber gempabumi tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Diketahui dari hasil monitoring BMKG, hingga Senin (20/08) pukul 12:00 WITA, telah terjadi 106 aktivitas gempa susulan (aftershock), di antaranya sembilan gempa bumi dirasakan.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” imbau Dwikorita. (HH)