KOTA SERANG, biem.co — 13 penerima beasiswa Akademi Indonesia Kreatif (AIKa) dari jurusan Jurnalistik, Fotografi, dan Desain Grafis resmi memulai program belajar. Seluruh mahasiswa mengikuti kuliah perdana dalam Studium Generale di Wisma IM3, Serang, Sabtu (18/08).
Studium General tersebut dihadiri oleh Irvan HQ (CEO biem.co sekaligus Ketua Yayasan AIKa), Ega Jalaludin (Pimpinan Redaksi biem.co), Mahdiduri (Direktur AIKa), serta sejumlah tim biem.co.
Hadir pula para Dosen Pengampu, di antaranya Rizal Fauzi sebagai Dosen Jurnalistik, Sebastian Advent sebagai Dosen Fotografi, dan Maula Akhyar sebagai Dosen Desain Grafis.
Ega Jalaludin selaku Pimpinan Redaksi biem.co pun menyambut baik ketiga belas penerima beasiswa AIKa sebagai bagian dari Banten Muda.
“Saya masih percaya, bahwa yang bisa mengubah keadaan bangsa ini adalah anak-anak muda. Jadi hari ini saya bahagia sekali bisa berhadapan dengan adik-adik semua. Seiring berjalannya waktu, kita akan saling mengenal satu-persatu,” ungkapnya.
Adapun AIKa ini, seperti dikatakan Direktur AIKa, Mahdiduri, merupakan program yang dibentuk untuk memberikan akses dan kesempatan kepada anak-anak muda yang memiliki passion di bidang industri kreatif untuk bisa tumbuh dan berkembang hingga akhirnya bisa berdikari.
“Bahwa kemampuan saat ini mungkin hanya secuil. Setelah lulus AIKa, ditargetkan kemampuan Anda itu sudah segenggam dua genggam. Bekal itulah yang kami berikan kepada Anda,” ujar Mahdiduri kepada seluruh penerima beasiswa.
Sementara itu, Irvan HQ selaku CEO biem.co sekaligus Ketua Yayasan AIKa, menegaskan kepada seluruh mahasiswa untuk menentukan pilihan kesiapan mengikuti program AIKa mulai dari sekarang.
“Hari ini adalah acara terpenting karena akan menentukan seberapa kuat adik-adik nanti di perjalanan. Apakah nanti di tengah-tengah ada yang belok, ada yang berhenti, atau ada yang sampai selesai. Jadi adik-adik lebih baik memutuskan, apakah ingin lanjut atau selesai dari sekarang,” tutur Irvan.
Berkaitan dengan beasiswa, Irvan pun mengajak para mahasiswa untuk menerapkan pola pikir baru, bahwa tidak selamanya beasiswa bersangkutan dengan uang.
“Kalau kemudian mindsetnya bahwa beasiswa itu saya dapat uang, kemudian setelah itu uangnya dipakai habis, yang pertama, di sini bukan tempatnya. Yang kedua, menurut kami itu salah. Beasiswa itu akan bermanfaat pada saat digunakan oleh orang yang tepat guna,” jelasnya.
Seluruh mahasiswa AIKa pun kemudian langsung bertatap muka dengan dosen masing-masing jurusan untuk memulai pengenalan program belajar.
Untuk diketahui, para penerima beasiswa AIKa ini akan melaksanakan program belajar selama tiga bulan kedepan. (HH)