KOTA SERANG, biem.co – Rencana akan didirikannya Lembaga Kelompok Usaha Bersama (LKUB) sebagai bentuk pembinaan dari masyarakat yang mempunyai usaha, di tanggapi serius oleh pihak Kelurahan Curug Manis, Kecamatan Curug, Kota Serang.
Kepala Lurah Curug Manis, Mijah mengatakan di Curug Manis sendiri banyak yang mempunyai usaha kecil, namun tidak mempunyai kelompok usaha.
“Semoga dengan adanya pembentukan LKUB tersebut dapat membantu para pengusaha kecil dalam memanage usahanya serta mendapatkan perhatian dari pemerintah, terutama dari segi modal, terutamanya LKUB dapat melakukan pendampingan berkala,” tutur Mijah saat ditemui kru biem di kantor kelurahan Curug Manis, Sabtu (18/8/2018).
Hal serupa pun dikatakan oleh Sekertaris Kelurahan, Kawi yang mengungkapkan bahwa pelaku usaha yang ada di Kelurahan Curug Manis terkendala oleh Faktor Modal.
Kawi menuturkan bahwa selama ini masyarakat yang mempunyai usaha mendapatkan modal dari Bank nasional.
“Alhamdulillah selama ini usaha yang dijalani masyarakat tidak ada yang mati, hanya saja mereka tertatih-tatih karena modal saja,” ungkapnya.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 4 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Bina Bangsa (Uniba) mengatakan bahwa dengan adanya LKUB, maka yang diharapkan dapat membantu kesejateraan ekonomi masyarakat meskipun KKM sudah berakhir.
Sebagai informasi LKUB hanya berlaku pada titik-titik wilayah yang tercangkup KKM Uniba.
“Ekonomi masyarakat akan dipantau melalui LKUB itu dan menjadi desa binaan. Pemantauan akan dilakukan selama LKUB itu sendiri masih berlaku dan itu merupakan kewajiban bagi mahasiswa serta DPL sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat,”tuturnya
Sementara itu, perihal permasalahan modal yang menyelimuti para pelaku usaha di Kelurahan Curug Manis tersebut, Surti mengaku bahwa KKM se-Kecamatan Curug ini sudah bersatu akan di bantu untuk mencarikan dana bagi para pelaku usaha yang ada di Kecamatan Curug.
“Belum tau apakah nanti bentuknya dana bergulir yang tidak wajib untuk dikembalikan, ataukah dana pinjaman kepada desa, tetapi dengan adanya LKUB insya Allah pihak-pihak lembaga keuangan mempercayai untuk mecairkan dana, baik itu dana bergulir maupun dana pinjaman,” jelas Surti.
Surti juga menuturkan bahwa akan ada kucuran anggaran dengan jenis dana bergulir yang dinyatakan oleh Rektor Uniba, yang nantinya dalam penggunaannya akan selalu di pantau.
“Untuk berapa jumlah anggarannya yang turun belum diketahui, terlebih batas minimal dan maksimal yang akan diterima oleh masyarakat. Tapi, Rektor mengibaratkan jika turun 1 juta, maka 1 juta itu harus diawasi penggunaanya supaya tepat sasaran,” pungkasnya. (Iqbal)