KABUPATEN SERANG, biem.co – Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73, Komunitas Penyelam se-Provinsi Banten yang diorganisir oleh Samsara Eco Diver melakukan Upacara Pengibaran Bendera di bawah laut Pulau Sangiang, Jumat (17/08).
Kegiatan yang diiukuti oleh 25 diver ini didukung oleh berbagai pihak, di antaranya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pangkalan TNI-AL Banten, LPSPL Serang, DKP Provinsi Banten, DKPP Kota Cilegon, DKPESDM Kabupaten Serang, BAPPL-STP Karangantu, Banten Diving Club, Black Manta Divers Club, dan Pitro Dive.

Aksi upacara ini dilakukan oleh Danlanal Banten selaku Inspektur Upacara, Danpomal Banten selaku Komandan Upacara, Fitrian Dwi Cahyo dan Dimas Rendragraha dari KKP sebagai Pengibar Sang Saka Merah Putih, serta sejumlah diver selaku peserta upacara.
Tak hanya melakukan Upacara Pengibaran Bendera, para diver juga melakukan aksi pungut sampah di dasar laut. Seperti diketahui, Pulau Sangiang memang dikenal dengan keindahan pemandangan bawah lautnya, sehingga tak heran jika banyak wisatawan yang datang ke perairan Selat Sunda tersebut.
“Namun kini keindahannya terancam akibat sampah plastik yang sulit terurai,” kata Komandan Pangkalan TNI-AL (Danlanal) Banten Kolonel Laut (P) Baroyo Eko Basuki, dalam rilis yang diterima biem.co, Jumat (17/08).
Seperti dikatakan Dani Dasa Permana, dari Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Serang, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dengan adanya konservasi, maka ada upaya menjaga kelestarian serta meningkatkan nilai potensi yang bisa dimanfaatkan masyarakat, baik untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan, destinasi wisata bahari, hingga perekonomian warga desa di Pulau Sangiang.
“Pentingnya kegiatan Underwater Clean-up ini sebagai aksi awal yang diharapkan dapat menjadi stimulus kepada seluruh penyelam di Banten untuk turut melakukan aksi yang sama. Setiap diving, sambil juga membawa meshbag sekaligus mengambil sampah di dasar laut,” ungkapnya.
Dani pun berharap, kegiatan tersebut juga bisa menjadi ajang silaturahmi seluruh penyelam se-Banten untuk dapat memberikan sesuatu yang berguna, khususnya bagi wilayah Banten sendiri.

Senada dengan hal itu, Pitro Dive, sebagai salah satu organisasi selam di Banten, juga turut berkomitmen memberikan dukungan dalam bentuk peralatan selam, peralatan pendukung, maupun material lainnya. Tak hanya Pitro Dive, Banten Diving Club pun akan terus mendukung aksi konservasi tersebut.
Menurut Sekretaris Banten Diving Club, Ferry, selain sampah, kerusakan terumbu karang yang diakibatkan oleh penggunaan jangkar yang tidak ramah lingkungan juga sangat tinggi di Pulau Sangiang.
“Puluhan karang bisa hancur dengan sekali hantam,” tuturnya.
Diketahui, selain aksi Underwater Clean-Up, Banten Diving Club juga akan memberikan dukungan dengan memasang mooring buoy untuk membatasi penggunaan jangkar di Pulau Sangiang. (HH)