NTB, biem.co – Distribusi bantuan terhadap korban gempa Lombok masih terus diluncurkan. Berdasarkan data dari Posko Tanggap Gempa Lombok, hingga Senin (13/08), jumlah pengungsi tercatat sebanyak 352.793 orang.
Namun dikatakan Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, jumlah tersebut sering berubah lantaran banyak pengungsi pada siang hari yang kembali ke rumah atau bekerja di kebunnya. Baru pada malam harinya, mereka kembali ke pengungsian.
Untuk sebaran pengungsi sendiri diketahui terdapat di Kabupaten Lombok Utara 137.182 orang, Lombok Barat 118.818 orang, Lombok Timur 78.368 orang, dan Kota Mataram 18.368 orang.
“Secara umum, pengungsi yang mengungsi di lapangan atau lahan terbuka mendirikan tenda bantuan dari BNPB, TNI, Polri, Kemensos, Kementerian PU Pera, Pemda, NGO dan lainnya. Pendataan pengungsi terus dilakukan. Pengungsi kembali ke tenda penampungan rata-rata pada sore atau malam hari,” ungkapnya, dalam rilis yang diterima biem.co, Senin (13/08).
Sementara itu, Sutopo mengatakan bahwa evakuasi korban yang tertimbun bangungan runtuh dan longsor masih dilakukan oleh Tim SAR gabungan.
“Distribusi bantuan logistik ke pengungsi juga terus dilanjutkan ke seluruh pelosok daerah yang terdampak gempa. Bantuan air bersih dilakukan dengan tanki air. Bak-bak penampungan air dan hidran umum di pengungsian terus ditambah,” ujarnya.
Banyaknya akses jalan rusak, lanjut Sutopo, menjadi kendala yang dihadapi dalam distribusi logistik. Selain itu, minimnya transportasi bantuan yang digunakan untuk menyalurkan barang-barang logistik pun menyebabkan distribusi bantuan menjadi sedikit terhambat.
“Untuk mengatasi ini, tiga helicopter dari BNPB, TNI dan Basarnas digunakan untuk distribusi bantuan ke daerah terisolir,” tambahnya.
Disebutkan Sutopo, kebutuhan mendesak bagi para pengungsi hingga saat ini adalah tenda, selimut, makanan siap saji, terpal alas tidur, MCK, air bersih, perbaikan jaringan komunikasi, penerangan atau listrik, kendaraan untuk distribusi logistik, dan kebutuhan dasar sehari-hari. (HH)