JAKARTA, biem.co – Sidang Itsbat penetapan awal Zulhijjah sudah membuahkan hasil. Pemerintah telah menetapkan 1 Zulhijjah 1439H jatuh pada 13 Agustus 2018, alhasil 10 Zulhijjah atau hari Idul Adha jatuh pada Rabu, 22 Agustus 2018 mendatang.
Penetapan itu disampaikan oleh Muhammadiyah Amin selaku Dirjen Bimas Islam mewakili Menteri Agama usai sidang Itsbat penetapan awal Zulhijjah di Jakarta, kemarin.
“Petugas rukyatul hilal sampai sidang Itsbat ini berlangsung, tidak satupun menyaksikan hilal,” terang Muhammadiyah Amin, dikutip dari Kemenag.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dari segi hisab dan rukyatul hilal, sebagaimana pedoman Fatwa MUI Nomor 2 tahun 2004 tentang penentuan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah.
“Bulan Zulqa’idah 1439 Hijriyah kita sempurnakan, dengan cara istikmal atau digenapkan menjadi 30 hari. Dengan demikian tanggal 1 Zulhijjah jatuh pada hari Senin 13 Agustus 2018, dan tanggal 10 Zulhijjah 1439 H jatuh pada Rabu 22 Agustus 2018,” ungkapnya.
Dirjen berharap, keputusan ini membawa berkah bagi seluruh umat Muslim. Atas nama pemerintah, pihaknya menyampaikan selamat menempuh bulan Zulhijjah dan Idul Adha 1439 Hijriah.
Sementara itu, Basri Bermanda mewakili MUI menuturkan bahwa substansi Fatwa MUI Nomor 2 tahun 2004 adalah penetapan awal Ramadan, Syawal dan Zulhijjah ditentukan dalam sidang Itsbat.
“Ini menjadi solusi dalam penentuan hari-hari besar keagamaan,” tandasnya.
Ia menegaskan, tugas kita dalam rangka menyambut hari suci ini adalah melaksanakan salat Idul Adha dan Kurban.
“Semoga tahun-tahun berikutnya dapat kita jaga, sehingga umat Islam dalam satu pandangan dan suasana kebersamaan dalam menghadapi hari-hari besar,” tutupnya.
Diketahui, sidang Itsbat yang dihadiri sejumlah pimpinan ormas Islam, MUI, dan sejumlah perwakilan negara sahabat menyatakan, sesuai laporan, posisi hilal di seluruh Indonesia masih berada di bawah ufuk. (Af)