NUSA TENGGARA BARAT, biem.co — Guncangan gempa masih terus menggempur wilayah Nusa Tenggara Barat. Informasi terakhir yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi susulan berkekuatan 5 SR menyerang Lombok Utara pada Minggu (10/08) pukul 22:57:38 WIB.
Sebelumnya, wilayah NTB dan Bali juga sempat dilanda gempa yang cukup besar, yakni berkekuatan 7 SR. Bahkan di saat itu, BMKG mengumumkan bahwa ada potensi tsunami di dalamnya. Hal ini tentunya meresahkan warga di sana.
Namun yang lebih parah, jumlah korban terus menerus bertambah. Tercatat hingga Minggu (10/08) siang, 321 orang meninggal dunia dengan sebaran Kabupaten Lombok Utara 273 orang, Lombok Barat 26 orang, Lombok Timur 11 orang, Kota Mataram 7 orang, Lombok Tengah 2 orang, dan Kota Denpasar dua orang.
“Sebanyak 321 orang meninggal tersebut semuanya sudah diverifikasi. Adanya laporan-laporan tambahan jumlah korban meninggal dunia masih dilakukan verifikasi. Artinya, jumlah korban meninggal dunia lebih dari 321 orang. Namun masih memerlukan verifikasi, terang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam rilisnya.
Tak hanya korban jiwa, gempa juga berdampak pada berbagai kerusakan bangunan di sejumlah tempat. Berdasarkan data sementara, kerusakan fisik meliputi 67.87 unit rumah rusak, 468 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit mushola rusak, dan 20 unit perkantoran rusak.
Dikatakan Sutopo, kerugian dan kerusakan akibat gempa 6,4 SR dan 7 SR di NTB dan Bali diperkirakan lebih dari Rp 2 triliun yang meliputi sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial budaya, dan lintas sektor.
“BNPB masih melakukan hitung cepat untuk menghitung kerugian ekonomi,” imbuhnya.
Adapun jumlah pengungsi tercatat ada sebanyak 270.168 jiwa yang tersebar di ribuan titik. Jumlah itu, kata Sutopo, diperkirakan bertambah mengingat belum semua terdata dengan baik.
“Di beberapa tempat dilaporkan masih terdapat pengungsi yang belum menerima bantuan, terutama di Kecamatan Gangga, Kayangan, dan Pemenang yang berada di bukit-bukit dan desa-desa terpencil,” ujarnya.
Diketahui, bantuan terus mengalir berdatangan, baik relawan, logistik, dan peralatan. Untuk Sobat biem yang ingin menyalurkan bantuan bagi masyarakat di Jabodetabek dapat disalurkan ke Posko Bantuan TNI di Linud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Gedung Suma 3 VIP Room.
“Bantuan akan diangkut dengan pesawat Hercules TNI ke Lombok. Nomor kontak Posko Bantuan TNI 0812 6790 682, 0812 3161 1998, dan 0818 7264 089. Atau dapat disalurkan ke lembaga-lembaga yang bergerak di bidang kemanusiaan,” tutur Sutopo. (HH)