biem.co – Suroso (44) asal Malang dan Wiwin (44) asal Surabaya, mereka adalah pasangan suami istri yang berhasil menyulap lahan sekira luas 2 ribu meter persegi menjadi perkebunan jambu dan hamparan bunga.
Mereka menamai perkebunan itu dengan “Kampung Jambu”, letaknya berada di Kampung Rokoy, Desa Kaduhejo, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Siapa sangka, hasil dari kreativitas dan kegigihan mereka menanam dan merawat tanamannya, kini membuahkan hasil. Tidak hanya menjadi display atas benih dan bibit yang mereka jual, lebih dari itu kini hasil tanaman mereka menjadi objek wisata edukasi dan swafoto oleh ratusan masyarakat di Banten.
Berbekal rasa penasaran, baru-baru ini tim biem.co berhasil menyambangi kediaman mereka tidak jauh dari lokasi Kampung Jambu. Alhasil, tim biem.co berhasil mengenal lebih dekat macam-macam bunga yang kini terhampar indah di Kampung Jambu.
Apakah kamu juga penasaran? Yuk, kita kenali sama-sama. Cekidot!
Bunga Gomprema
Bunga berbentuk bulat berwarna merah keunguan dan berbunga sepanjang tahun ini memiliki nama latin Gomphrena globose. Tak heran, jika bunga sering dipakai sebagai penghias tanaman.
Selain itu, terdapat bermacam-macam bunga di setiap pohonnya. Jika kita lihat dari jarak jauh, sekilas bunga ini bentuknya seperti kancing baju pada pakaian perempuan. Karena itu ada yang menyebutnya bunga kancing.
Petugas memperlihatkan produk benih Kampung Jambu dengan latar Bunga Gomprema.
Ternyata, bunga kancing ini berasal dari daerah Guatemala dan Panama di Amerika Tengah. Dan kini, bunga ini telah menyebar luas ke seluruh dunia sampai ke tanah air kita, mengingat bunga kancing ini dapat tumbuh di seluruh daerah di Indonesia.
Kalau soal nama, setiap daerah memiliki nama tersendiri untuk bunga ini. Selain dinamai bunga kancing, ada juga yang menyebutnya bunga kenop, kembang puter, bunga bandaharo, atau kembang gundul.
Bunga Celosia
Bunga Celosia atau sering disebut bunga Jengger ayam masih satu family Amaranthaceae atau bayam-bayaman. Di Indonesia sendiri, bunga ini memiliki aneka nama panggilan. Orang Jawa menyebutnya bunga Jengger Ayam, orang Sunda memanggilnya Jawer Kotok, dan orang Sumatera menamainya dengan Bayam Biludu.
Kampung Jambu sendiri menyediakan tiga macam bunga Celosia, ada Celosia Yelow Oroginal, Celosia Red Oroginal, dan Celosia Cristata.
Celosia Yelow Original dan Celosia Red Original.
Ternyata, celosia merupakan tanaman semusim, namun kadangkala bisa hidup dalam dua musim bergantung pada kondisinya. Celosia adalah tanaman semak, yang berarti terlihat paling baik ditanam dalam kelompok besar dengan menonjolkan warna yang senada dan seragam.
Ciri khas dari bunga ini terletak pada bentuknya yang seperti jengger ayam jago berlipat-lipat dan bercabang, tingginya rata-rata mencapai 1 meter, batangnya tebal dan kuat, daunnya tunggal berseling, ujung meruncing, pangkal runcing membentuk tangkai.
Bunga Celosia Cristata.
Bunga celosia berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh kencing, menghentikan pendarahan, menghentikan keputihan, menerangkan penglihatan. Selain itu dapat juga untuk mengobati mimisan, batuk darah, atau muntah darah, pendarahan wasir, kencing berdarah, pendarahan rahim, keputihan, disentri dan infeksi saluran kencing.
Bunga Matahari
Bunga yang memiliki nama latin Helianthus annuus L ini merupakan tumbuhan semusim dari suku kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang populer, baik sebagai tanaman hias maupun tanaman penghasil minyak.
Bunga matahari ini memiliki ciri yang sangat khas: besar, biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala bunganya memiliki diameter sampai 30 cm).
Bunga Matahari.
Sebetulnya, bunga ini ialah bunga majemuk, yang tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol. Selain itu, bunga matahari juga berperilaku khas, di mana bunganya selalu menghadap atau condong ke arah matahari atau heliotropisme.
Bunga matahari menjadi bunga nasional Ukraina dan bunga resmi negara bagian Kansas, Amerika Serikat.
Semua benih dan bibit bunga-bunga tersebut tersedia di Kampung Jambu, kamu bisa membelinya dengan harga yang cukup terjangkau, 1 bungkus kecil dihargai Rp15-Rp20 ribu.
Selamat berlibur. Semangat berkarya dan berbagi inspirasi, Sobat biem. (Af)