biem.co — Perseid adalah fenomena alam berupa hujan meteor yang sering dikaitkan dengan komet Swift-Tuttle. Dinamakan perseid karena titik radian hujan meteor ini seolah-olah berasal dari arah rasi bintang Perseus.
Melansir laman CNN Indonesia, Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengatakan hingga akhir tahun, fenomena hujan meteor akan menghiasi langit Indonesia pada Agustus mendatang, tepatnya 13 Agustus.
Thomas memastikan, musim kemarau yang tengah terjadi di Indonesia akan memudahkan masyarakat untuk melakukan pemantauan.
“Hujan meteor perseid merupakan salah satu yang kuat akan ada sekitar 100 meter per jam turun dari langit. Kebetulan musim kemarau jadi bisa memudahkan untuk melihatnya dengan mata telanjang,” jelasnya.
Meskipun bisa dilihat dengan mata telanjang, ia mengatakan faktor cuaca dan penerangan sangat berpengaruh untuk menikmati fenomena tersebut. Langit cerah dan minimnya paparan cuaca di satu tempat menjadi nilai tambah untuk menikmati hujan meteor.
Sebaliknya, untuk wilayah perkotaan yang terpapar cahaya lampu ia mengatakan akan sulit untuk bisa melihat hujan meteor.
“Tempat yang jauh dari polusi cahaya dan langit terang akan memudahkan. Bisa saja sewaktu-waktu ada meteor besar yang terlihat dengan mata telanjang,” imbuhnya
Penasaran untuk melihat pemandangan langit yang langka ini? Tunggu 13 Agustus, ya. (IY)