KOTA SERANG, biem.co – Dompet Dhuafa Banten menyelenggarakan peresmian Rumah Konseling ‘Aku Temanmu’ yang bertempat di Komplek Ciceri Permai, Kota Serang, Selasa (31/7). Dalam peresmian ini dihadiri oleh Wawan Wahyudin, Wakil Rektor III UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, Abdurrahman Usman, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten, perwakilan pemerintah daerah Kota Serang, dan lainnya.
Dalam sambutan pembuka, Wawan menuturkan, ada beberapa problem yang menimpa kita semua, pertama pengendalian bahasa. “Kelemahan kedua me-manage, hal sepele saja kebersihan, bagaimana kita memanajemen sampah,” ujarnya.
Ketiga, terusnya, penelitian, orang luar negeri saja meneliti budaya Baduy saja sungguh-sungguh. “Di negara kita, mahasiswa saja penelitian sampai belasan semester. Selanjutnya, literasi, hal ngaji, ada saja umat muslim yang belum bisa mengaji,” ucapnya.
Dirinya pun mengapresiasi Dompet Dhuafa Banten dan mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling UIN SMH Banten dalam penutup sambutan. Usai sambutan, Wawan yang ditemani Abdurrahman Usman, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten dan jajaran staff mengunjungi keadaan Rumah Konsultasi ‘Aku Temanmu’ Dompet Dhuafa Banten.
Dalam kunjungan tersebut keduanya menyempatkan untuk melakukan konfrensi pers. Wawan mengatakan, Rumah Konseling ini sangat kondusif, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya karena ini wujud kerjasama antara fakultas dakwah, khususnya Bimbingan Konseling Islam (BKI) dan Dompet Dhuafa Banten yang bergerak di bidang keumatan, keuangan, dan kemasyarakatan.
“Ini cocok dimanfaatkan siswa, mahasiswa, dan masyarakat yang sangat membutuhkan untuk mengantisipasi dapak dari globalisasi,” ucapnya. Diakuinya, bersyukur karena hari ini merupakan hari bersejarah UIN untuk mengembangkan sayapnya dalam rangka implementasi visi dan misi kampus.
“Hasil ini membuktikan bukan cuma dari slogan-slogan UIN SMH Banten,” imbuhnya.
Dirinya pun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memanfaatkan rumah konseling dengan positif dan sebaik-baiknya.
Sementara itu, kata Abdurrahman Usman, kami lembaga amil zakat, peradaban Islam yang ada di zakat.
“Ini zakat dalam jangka panjang dan rumah konseling ini akan memberikan dampak yang panjang juga,” ujarnya.
“Kami pun bekerjasama dengan UIN, karena di kampus ini ada fakultas yang konsen di bidang konseling. Fakta-fakta dilapangan kaitannya dengan kekerasan seksual, terhadap remaja dan anak, narkoba, lain sebagainya, serta menurut psikolog cukup banyak,” terangnya.
Maka dari itu, lanjutnya, menggagas sebuah ide bagaimana menyelamatkan generasi bangsa. “Dan fokus kita seperti kalangan SMP, SMA, serta masyarakat sekitar. Kita punya harapan ke depan secara long term, cikal bakal pengetahuan pentingnya bahaya-bahaya di sekitar,” ungkapnya.
“Ini juga menjadi fasilitas mereka aktif dengan kegiatan positif. Kita mencetak mindset, karakter tetap juga menghindari dari pengaruh-pengaruh negatif,” ungkapnya.
“Rencana kami tidak menutup kemungkinan akan membuka di daerah lainnya,” tutupnya. (Dion)