KOTA SERANG, biem.co – Berbicara literasi kebangsaan perlu adanya pendekatan literasi menjadi sebuah keharusan sebagai upaya untuk mengkonstruksi wawasan kebangsaan dan tentu dengan pendekatan sejarah otentik kemerdekaan.
Pemerintah harusnya perlu menyadari bahwa saat ini generasi millennial tidak bisa didekati dengan cara-cara yang represif. Hal tersebut karena ketika pendekatan yang dilakukan bersifat memaksa, rasa ingin belajar dan rasa cinta pada bangsa dalam diri millennial akan sulit terbentuk.
Dalam diskusi kebangsaan yang bertajuk “Peranan Literasi Kebangsaan untuk Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa” yang digelar di Auditorium Surosowan, Rumah Dunia, Senin 30/07.
Boyke pribadi yang pada kesempatan tersebut menjadi salah satu pembicara sekaligus fasilitator jalannya diskusi asyik melakukan feedback dengan audiens sehingga terasa hangat dan ceria jalannya diskusi.
Disambangi setelah kegiatan berlangsung, pria yang biasa disapa Pak Boyke menyampaikan kepada kru biem.co tentang pentingnya literasi kebangsaan terhadap masyarakat didik.
“Dengan menyampaikan materi-materi berat seperti ini jangan ada rasa paksaan, biarkan saja mengalir dalam candaan dan diskusi karena pentingnya literasi kebangsaan adalah untuk menyebarluaskan dan meneguhkan nilai-nilai kebangsaan terutama nilai Pancasila kedalam jiwa generasi muda, terutama dikalangan pelajar, mahasiswa agar mereka sudah mulai mengetahui tentang dasar-dasar negara kita yang sejak reformasi 1999 dirasa kurang,” ungkapnya.
Pak Boy juga berharap, melalui literasi kebangsaan diharapkan masyarakat didik dan masyarakat luas akan sadar mengenai persatuan, kesatuan dan kebangsaaan. (IY)
