LOMBOK, biem.co – Wilayah timur Indonesia kini dirundung duka. Pasalnya, gempa baru saja menghampiri Lombok pada Minggu (29/07) pukul 05.47 WIB.
Diketahui, gempa tersebut berkekuatan 6,4 SR dengan pusat gempa terletak pada koordinat 8,4 LS dan 16,5 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat di kedalaman 24 km.
Nyatanya, guncangan tak hanya terjadi sekali. Gempa terus berlanjut berkali-kali. Bahkan berdasarkan informasi terbaru dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hingga pukul 14.00 tadi, telah terjadi 124 kali gempa susulan.
Guncangan juga dirasakan di beberapa daerah, di antaranya Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, dan Sumbawa Besar pada skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI).
Kemudian dirasakan pula di Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja, dan Gianyar II SIG-BMKG (III-IV MMI). Sementara di Bima dan Tuban II SIG-BMKG (III MMI), Singaraja pada skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Mataram pada skala II SIG-BMKG atau III MMI.
Disebut Dwikorita, Kepala BMKG Pusat, bahwa gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust), yang dipicu deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
“Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Dwikorita lewat siaran pers di waktu yang sama.
Sementara itu, gempa tersebut diketahui menimbulkan dampak yang cukup parah di sejumlah daerah. Berikut daftar kerusakan maupun korban jiwa yang dikutip dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB):
KOTA MATARAM
2 rumah rusak berat
KABUPATEN LOMBOK BARAT
2 rumah rusak berat
KABUPATEN LOMBOK UTARA
3 orang meninggal dunia, 637 jiwa terdampak, dan 263 rumah rusak
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
10 orang meninggal dunia, 20 jiwa luka-luka, dan 195 rumah rusak
KABUPATEN SUMBAWA BARAT
2 rumah rusak berat. (HH)