Teknologi

NASA Siap Luncurkan Misi Menyentuh Matahari pada Awal Agustus

biem.co – NASA (National Aeronautics and Space Administration) atau Badan Penerbangan dan Antariksa milik Amerika Serikat sedang bersiap untuk meluncurkan misi menyentuh matahari dengan wahana penjelajah matahari Parker (Parker Solar Probe).

Misi ini rencananya akan diluncurkan pada awal Agustus mendatang di Cape Canaveral, Florida, dimana Parker Solar Probe akan menjadi obyek buatan manusia pertama yang akan mencapai jarak terdekat dengan matahari yakni dalam jarak 6,1 juta kilometer dari permukaan matahari.

Dalam misi menyentuh matahari ini, Parker Solar Probe akan berputar mengelilingi matahari sebanyak 24 kali di dalam atmosfer matahari yang mempunyai temperatur sangat tinggi, atau disebut sebagai korona.

Banyak orang yang kemudian meragukan dan mengira Parker Solar Probe akan terbakar seketika saat “menyentuh” matahari.

Tetapi, NASA menjelaskan, ada perbedaan antara temperatur dan panas. Kepadatan ruang juga akan melindungi Parker agar tidak terbakar.

Susannah Darling dari NASA mengatakan, bayangkan perbedaannya seperti memasukkan tangan ke dalam oven yang panas dibandingkan panci berisi air mendidih.

Di dalam oven, tangan bisa bertahan menghadapi temperatur yang lebih panas untuk waktu yang lebih lama daripada di dalam air yang partikelnya lebih berdekatan.

“Bandingkan dengan permukaan matahari yang terlihat. Korona lebih tidak padat. Jadi, wahana antariksa akan berinteraksi dengan lebih sedikit partikel panas sehingga tidak menerima terlalu banyak panas,” ujarnya.

Sementara itu, dalam konferensi pers, Nicola Fox yang merupakan ilmuwan matahari dari Universitas John Hopskins, mengatakan, rencana penerbangan Parker Solar Probe ini merupakan kebutuhan untuk menjawab misteri matahari yang telah terbengkalai selama beberapa dekade.

“Kami harus pergi ke korona karena kami telah melakukan begitu banyak penelitian dengan melihat bintang tersebut . Hal ini tentunya dapat dimanfaatkan sebagai akses mudah dalam pemahaman matahari,” tuturnya.

Nicola Fox melanjutkan, dirinya telah melihatnya dalam setiap cara yang berbeda, setiap panjang gelombang; bahkan, telah melakukan peluncuran ke luar orbit Merkurius.

“Tetapi hal itu belum menjawab semua pertanyaan kami, maka dari itu kami perlu masuk ke wilayah matahari dan ke wilayah di mana semua misteri terjadi,” pungkasnya. (eys)

Editor: Redaksi

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button