Terkini

Setelah Beras, Rokok Menjadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Banten

Solusinya berhenti atau kurangi konsumsi rokok

BANTEN, biem.co – Kepala Bank Indonesia regional Banten, Rahmat Hernowo mengatakan pada acara Kajian Ekonomi Regional Banten Senin (17/07), bahwa “inflasi yang terjadi di Banten masih dikategorikan tinggi”.

“Inflasi tinggi membuat penambahan income seolah jadi kurang. Nah! jadi kuncinya adalah harus ada ‘kesinergisan’ pemerintah daerah dalam menanggulangi inflasi, terutama pada komoditas yang berkontribusi paling besar pada pengeluaran keluarga miskin,” ungkap Rahmat

Senada dengan Agoes Soebeno, Kepala BPS Banten, menurutnya perlu ada sinergi antara pemerintah daerah dan pelaku ekonomi.

“Ini perlu ada ‘kesinergisan’ pemerintah daerah setempat untuk menekan inflasi, data dari BPS bisa dijadikan cerminanannya” ujar Beno.

Menurut Beno, berdasarkan data BPS, komoditas yang mempengaruhi tingginya inflasi di masyarakat pedesaan memang masih didominasi beras, sementara beras masuk komoditas utama yang perlu dikendalikan inflasinya bagi masyarakat pedesaan.

“Kenaikan harga beras mencapai angka 28,12 persen, jadi intinya beras yang enggak boleh naik, Banten kan baru selesai Panen Raya” ucap Beno.

(Sumber: BPS)

Selain komoditas pangan beras, kenaikan harga rokok merupakan salah satu faktor yang menyebabkan naiknya angka kemiskinan di pedesaan. Rokok kretek filter memberikan konstribusi mencapai 13,71 persen.

Badan Pusat Statistik mencatat rokok kretek filter merupakan komoditi terbesar kedua penyumbang garis kemiskinan di Banten. Hal itu diketahui dari profil kemiskinan per-Maret 2018 yang diperlihatkan melalui Garis Kemiskinan (GK) menurut daerah perkotaan serta perdesaan.

“Naiknya harga rokok tidak mempengaruhi niatan masyarakat untuk mengurangi porsi rokoknya, jadi naiknya harga rokok bukan solusi, solusinya ya porsi rokoknya yang harus dikurangi,” kata Beno.

(Sumber: BPS)

Menurut Beno, tingginya harga rokok lebih besar pengaruhnya dari harga perumahan yang hanya 9,59 untuk mempengaruhi kenaikan angka kemiskinan di masyarakat pedesaan.

“jika melihat dari data, masyarakat di pedesaan lebih memetingkan rokok dibanding punya rumah” ucap dia. Beno menyebut, komoditas lain yang berpengaruh terhadap angka kemiskinan adalah bensin, listrik, telur ayam, gula pasir, roti, daging ayam ras hingga Perlengkapan mandi. (IY)

Editor: Jalaludin Ega

Tulisan yang Tak Kalah Menarik

Back to top button