biem.co – Sobat biem pernah mendengar atau mengetahui siapa itu Nelson Mandela?, ya Nelson Mandela merupakan pejuang kemerdekaan yang kemudian menjadi presiden pertama berkulit hitam di Afrika Selatan. Kisah Nelson Mandela merupakan cerita panjang seorang bocah di desa kecil Qunu.
Juni 2013 lalu, ketika Nelson Mandela dikabarkan sekarat di rumah sakit Pretoria, rakyat Afrika Selatan resah. Belum ada yang rela membayangkan negeri mereka kehilangan Sang Ikon.
Mereka tahu penyakitnya berat, usianya pun sudah lebih dari 90 tahun, tapi tetap saja orang enggan mengucapkan kalimat “Siyakukhulula tata” yang artinya, “Kami mengikhlaskan engkau pergi, Bapak.”
Mandela dilahirkan 18 Juli 1918 di desa kecil Mvezo, di tepi sungai Mbashe di Transkei, Afrika Selatan. Nama aslinya ‘Rolihlahla’, yang artinya: ‘menarik cabang pohon’ atau ‘pembuat onar’.
Jika saja beliau masih hidup, 18 Juli 2018 lalu, umur Mandela tepat mencapat yang ke-100 tahun. Saat itu, Mandela wafat 5 Desember 2013 lalu di rumahnya di Johannesburg.
Di South Africa, Mandela secara luas dianggap sebagai “bapak bangsa”, dan “bapak pendiri demokrasi”, dipandang sebagai “pembebas bangsa, sang penyelamat, Washington dan Lincoln digabung menjadi satu”.
Pada tahun 2004, Johannesburg memberikan Mandela kunci kota, dan pusat perbelanjaan Sandton Square diganti namanya menjadi Nelson Mandela Square setelah sebuah patung Mandela dipasang di sana. Tahun 2008, patung Mandela dipasang di Groot Drakenstein Correctional Centre, sebelumnya Penjara Victor Verster, dekat Cape Town, di titik tempat Mandela dibebaskan dari penjara.
Ia juga mendapat banyak pujian dari dunia internasional. Pada tahun 1993, ia menerima Hadiah Perdamaian Nobel bersama de Klerk. Bulan November 2009, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan ulang tahun Mandela, 18 Juli, sebagai “Hari Mandela”, yang menandakan kontribusinya untuk perjuangan antiapartheid.
Peringatan ini meminta semua orang menyumbangkan 67 menit waktunya untuk menolong orang lain. Angka tersebut diambil dari 67 tahun masa keterlibatan Mandela dalam pergerakan antiapartheid.
Perlu sobat biem ketahui Mandela sempat menjadi pengacara, dan ia berulang kali ditahan karena melakukan aktivitas menghasut serta, sebagai ketua (African National Congress (ANC), diadili di Pengadilan Pengkhianatan pada 1956 sampai 1961, namun akhirnya divonis tidak bersalah.
Partai Komunis Afrika Selatan mendirikan Mandela sempat mendirikan militan “Umkhonto we Sizwe” tahun 1961 bersama Partai Komunis Afrika Selatan, dan memimpin kampanye pengeboman terhadap target-target pemerintahan.
Namun demikian, pada tahun 1962, ia ditahan dan dituduh melakukan sabotase dan bersekongkol menggulingkan pemerintahan, dan dihukum penjara seumur hidup di Pengadilan Rivonia.
Mandela menjalani masa kurungan 27 tahun, pertama di Pulau Robben, kemudian di Penjara Pollsmoor dan Penjara Victor Verster. Kampanye internasional yang menuntut pembebasannya membuat Mandela dibebaskan tahun 1990.
Setelah menjadi Presiden ANC, Mandela menerbitkan otobiografi dan bernegosiasi dengan Presiden F.W. de Klerk untuk menghapuskan apartheid (sistem pemisahan ras) dan melaksanakan pemilu multiras tahun 1994 yang kelak dimenangkan ANC.
Mandela terpilih sebagai Presiden dan membentuk Pemerintahan Persatuan Nasional. Selaku Presiden, ia menyusun konstitusi baru dan membentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi untuk menyelidiki pelanggaran-pelanggaran HAM sebelumnya.
Mandela juga memperkenalkan kebijakan reformasi lahan, pemberantasan kemiskinan, dan perluasan cakupan layanan kesehatan. Di luar negeri, ia bertindak sebagai mediator antara Libya dan Britania Raya dalam pengadilan pengeboman Pan Am Penerbangan 103 dan mengawasi intervensi militer di Lesotho.
Ia menolak mencalonkan diri untuk kedua kalinya dan digantikan oleh wakilnya, Thabo Mbeki. Ia kemudian menjadi negarawan ulung yang berfokus pada aktivitas amal demi memberantas kemiskinan dan HIV/AIDS melalui Nelson Mandela Foundation.
Kontroversial nyaris sepanjang hayatnya, para kritikus sayap kanan menyebut Mandela teroris dan simpatisan komunis. Meski begitu, ia memperoleh pengakuan internasional atas sikap anti-kolonial dan anti-apartheidnya, menerima lebih dari 250 penghargaan, termasuk Hadiah Perdamaian Nobel 1993, Medali Kebebasan Presiden Amerika Serikat, dan Order of Lenin dari Uni Soviet.
Ia sangat dihormati di Afrika Selatan dan lebih dikenal dengan nama klan Xhosa-nya, Madiba atau tata. Nelson Mandela sering dijuluki “bapak bangsa”.
Hingga kini masyarakat di sana tetap menganggapnya perekat yang mempersatukan seluruh negeri. Mereka percaya, berbagai tantangan sosial seperti kejahatan, kemiskinan, korupsi dan pengangguran, bisa diatasi berkat inspirasi yang dikobarkannya kepada para pemimpin. (Iqbal)