KOTA SERANG, biem.co — Bertempat di Kantor Bank Indonesia Regional Banten, Bank Indonesia (BI) menggelar Kajian Ekonomi dan Keuangan Daerah Provinsi Banten per triwulan I 2018 bersama akademisi dan Instansi pemerintahan yang ada di Banten, Selasa (17/07).
Hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Akademisi Untirta Boyke Pribadi, Bappeda, Biro Bina Perekonomi, dan BPS. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melaporkan perkembangan ekonomi Banten dalam triwulan I di tahun 2018.
Dalam bahasan kajian yang dipimpin langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Rahmat Hernowo membahas secara spesifik terkait perkembangan perekonomian di Banten.
Menurutnya, perekonomian Provinsi Banten pada triwulan I 2018 tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Dilihat dari perspektif pengeluaran, pertumbuhan tersebut didukung oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga, investasi, serta net ekspor. Sedangkan dari sisi penawaran, pertumbuhan didukung terutama oleh meningkatnya kinerja Lapangan Usaha (LU) utama yaitu Industri Pengolahan, Perdagangan, dan Real Estate.
Khusus di level regional Jawa, Rahmat menuturkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten merupakan yang tertinggi ketiga setelah Provinsi DKI Jakarta & Provinsi Jawa Barat.
Secara umum, terdapat peningkatan pada postur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Banten tahun 2018 dibandingkan tahun 2017, baik dari sisi pendapatan maupun dari sisi belanja, sebagaimana tercermin dari pagu masing-masing komponen tersebut.
Pagu pendapatan Pemerintah Provinsi Banten pada tahun 2018 adalah senilai Rp 10,36 triliun, sementara anggaran belanja senilai Rp 11,36 triliun. Realisasi pendapatan pemerintah Provinsi Banten pada triwulan I 2018 sebesar 21,5% terhadap target pendapatan, lebih rendah dibandingkan triwulan I 2017 sebesar 22,3%. Serapan anggaran belanja Provinsi Banten sebesar 8,46%, juga lebih rendah dibandingkan triwulan I 2017 yang mencapai 9,56%.
Rahmat juga melaporkan hasil total anggaran pendapatan dari delapan Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Banten pada tahun 2018 adalah sebesar Rp22,264 triliun, sementara anggaran belanja total adalah sebesar Rp25,07 triliun.
Secara spasial, anggaran pendapatan dan belanja terbesar dimiliki oleh Kabupaten Tangerang, diikuti oleh Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Secara kumulatif, realisasi pendapatan pada triwulan I 2018 di delapan kabupaten/kota adalah sebesar 15,99%, lebih rendah dibandingkan triwulan I 2017 sebesar 16,5%. Di sisi lain, realisasi anggaran belanja secara total sebesar 10,24% terhadap pagu anggaran, masih relatif rendah, namun lebih tinggi dari realisasi pada triwulan I 2017 sebesar 6,4%. (IY)