biem.co – Gunung Anak Krakatau yang berada dekat dengan wilayah Banten dan Lampung, yang pada beberapa pekan lalu berstatus waspada kembali erupsi dan mengeluarkan lava pijar tadi malam (11/7).
Dibenarkan oleh kepala Pos Gunung Anak Krakatau (GAK) Andi Sunandi, “Iya ada letusan. Ada lava pijar,” melalui pesan singkat, Rabu, 11 Juli 2018.
Namun, ketinggian semburan lava pijarnya tidak bisa teramati lantaran kondisi pandang yang gelap. Letusan kali ini, telah mengalamu peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau sejak 18 Juni 2018.
“Ketinggiannya tidak terpantau, malam. Kondisinya letusan masih ada,” ujar Andi.
Berdasarkan laporan yang dikutip dari laman https://magma.vsi.esdm.go.id/, tertulis bahwa visual pada malam hari teramati sinar api dan guguran lava pijar dari CCTB. Ombak laut dalam tenang. Terdengar 10 kali dentuman yang membuat kaca bergetar.
Aktivitas GAK pun terasa sampai wilayah Labuan – sebagian wilayah Menes Pandeglang.
“Semalam terdengar dentuman dan bergetar seperti suara pemasangan paku bumi” ungkap salah satu warga ketika di hubungi biem.co
Gunung Anak Krakatau dengan ketinggian 305 mdpl itu masuk ke dalam wilayah Lampung Selatan, memiliki total letusan 99 kali, dengan amplitudo 18-54mm dengan durasi antara 20-102 detik.
Hembusannya berjumlah 197 kali, dengan amplitudo 3-35mm, durasinya 16-93 detik dan Gempa vulkanik dangkal terjadi 32 kali.
Hingga saat ini statusnya tetap berada di Level II atau Waspada. (IY)