KOTA SERANG, biem.co – Beberapa titik daerah di Kecamatan Kasemen, Serang – Banten, mengalami kesulitan untuk mendapatkan air tanah yang bersih. Letak geografis yang berdekatan dengan laut, menyebabkan sumber air tanah yang ada menjadi asin jika langsung dikonsumsi oleh masyarakat sekitar.
“Untuk beberapa titik sih lumayan banyak juga yang mengalami kesulitan air bersih, karena hampir 80 persen air sumur masyarakat tidak bisa digunakan secara langsung,” ungkap Kepala Kecamatan Kasemen, Subagyo, saat ditemui biem.co dikantornya. Rabu(11/7).
Upaya pemerintah untuk permasalahan air tanah bersih di Kecamatan Kasemen sendiri sudah ada seperti halnya tempat Mandi Cuci Kakus (MCK). Namun, Subagyo menilai upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah terkait permasalahan ini masih kurang tepat sasaran.
Selama ini, masyarakat mendapatkan air bersih dengan cara menampung air hujan serta memanfaatkan air sungai yang mengalir.
“Itu juga hanya pada musim hujan dan jika air sungai masih mengalir, biasanya jika stok air sungai sudah tidak ada kita akan mengirimkan mobil tangki air hingga 4 sampai 8 tangki per harinya,” tutur Subagyo.
Harapan kita sudah sering disampaikan melalui usulan-usulan pembangunan kita kepada pemerintah, kita berharap pemerintah bisa melakukan pipanisasi yang bisa menjangkau setiap desa yang mengalami kesulitan air tanah bersih.
“Pipanisasi dari Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) yang kita harapkan agar masyarakat Kecamatan Kasemen ini dapat menikmati air bersih, minimal disediakan “keran umum” untuk masyarakat,” pungkasnya. (Iqbal)