biem.co — Mengkhususkan pendanaan proyek infrastruktur, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menginisiasi pembentukan BUMN Fund.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengapresiasi pembentukan BUMN Fund untuk menggenjot pembangunan infrastruktur di Indonesia. Menurutnya, untuk membiayai seluruh proyek infrastruktur, tidak bisa hanya mengandalkan anggaran pemerintah, namun diperlukan partisipasi swasta serta investor.
Rini juga menekankan bahwa perusahaan tersebut harus membentuk manajemen yang baik. Jika tak tersedia tenaga profesional yang dibutuhkan dari dalam negeri, maka jangan segan merekrut tenaga dari luar negeri.
“BUMN Fund harus betul-betul jadi kendaraan untuk menunjukkan ke dunia luar bahwa kita bisa mempunyai investment fund yang termanage dengan profesional, transparan, dan bisa dipakai sebagai jendela keadaan investasi di Indonesia,” jelas Rini.
“Strukturnya yang betul-betul bisa terlihat di dunia luar sebagai investasi yang terkelola, well structure, dan bisa mengundang investasi dari manapun di seluruh dunia,” imbuhnya.
Dilansir dari Kompas, peluncuran BUMN Fund tersebut dilakukan sekaligus dengan acara penandatanganan akta pendirian dan pengambilan serta penyetoran saham PT Bandha Investasi Indonesia. Penandatanganan dilakukan oleh perwakilan PT Bahana Kapital Investa, PT Danareksa Capital, PT Asuransi Jasa Raharja, PT Asuransi Kredit Indonesia, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT ASABRI, Perum Jamkrindo, dan PT Taspen.
PT Bahana Kapital Investa merupakan salah satu perusahaan yang akan menggerakkan perusahaan bernama PT Bandha Investasi Indonesia tersebut.
Komisaris PT Bahana Kapital Investa, Marciano Herman berharap perusahaan tersebut dapat mengakomodir para investor untuk menyuntik dana pada proyek infrastruktir di Indonesia.
“Dengan skema private investement fund, maka diharapkan dapat diakumulasikan dan dikoordinasikan secara masif,” ujarnya.
Perusahaan investasi tersebut diharapkan tak hanya menjadi wadah investasi, tapi juga katalisator dalam mengembangkan berbagai pendanaan investasi di Indonesia, khususnya BUMN.
“Serta menjadi partner dan counterpart bagi investor lokal maupun mancanegara,” kata Marciano.
Setelah menandatangani nota kesepahamam pada akhir Maret 2018, kemudian disusun skema investasinya, pada Mei 2018 kemarin, berlangsung pertemuan dan diskusi bersama investor dan pemegang saham terkait pembentukan perusahaan tersebut.
“PT Bandha dalam waktu dekat bersama dengan pemilik dana dan perusahaan BUMN diharapkaan langsung melakukan investasi pertama untuk reksadana,” tutupnya. (iqbal/red)