biem.co – Senin (25/06) kemarin, Gunung Anak Krakatau Lampung diketahui meletus kembali. Berdasarkan data PVMBG, erupsi pertama terjadi pada pukul 07: 14 WIB, disusul erupsi kedua sekitar pukul 14:30 WIB.
Tinggi kolom abu yang berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara ini teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 1.305 meter di atas permukaan laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitude maksimum 30 mm dengan durasi sekitar 45 detik.
Saat ini, Gunung Anak Krakatau diketahui berada pada status Level II (Waspada). Oleh karenanya, masyarakat pun diimbau untuk tidak mendekati kawah dalam radius 1 kilometer.
Berkenaan dengan hal itu, di hari yang sama, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banten pun langsung mengeluarkan peringatan tentang kewaspadaan terhadap erupsi Gunung Anak Krakatau di Perairan Banten (Selat Sunda).
Melalui surat edaran Nomor: UM.003/17/12/KSOP.Btn-18, pihaknya meminta para Nahkoda kapal yang akan atau sedang berlayar di Selat Sunda untuk terus memonitor dan memantau berita cuaca dari BMKG, berita erupsi Gunung Anak Krakatau dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG, Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, dan atau melalui semua alat yang dapat digunakan untuk menerima berita cuaca di atas kapal, seperi Navtex, Weather, Fax, atau Telex.
“Agar para Nahkoda meningkatkan kewaspadaan dan memastikan kondisi permesinan, kemudi, dan peralatan dapat berfungsi dengan baik,” kata Kepala Kantor Yefri Meidison.
Selain itu, jika mengalami kondisi darurat, para Nahkoda diminta untuk bertindak sesuai prosedur yang ada di atas kapal. (HH)